Sabtu, Mei 02, 2009

MengenaL Prinsip Akuntansi Syari'ah

Akuntansi dikenal sebagai sistem pembukuan “double entry”. Menurut sejarah yang diketahui awam dan terdapat dalam berbagai buku “Teori Akuntansi”, disebutkan muncul di Italia pada abad ke-13 yang lahir dari tangan seorang Pendeta Italia bernama Luca Pacioli. Beliau menulis buku...




“Summa de Arithmatica Geometria et Propotionalita” dengan memuat satu bab mengenai “Double Entry Accounting System”. Dengan demikian mendengar kata ”Akuntansi Syariah” atau “Akuntansi Islam”, mungkin awam akan mengernyitkan dahi seraya berpikir bahwa hal itu sangat mengada-ada.
Namun apabila kita pelajari “Sejarah Islam” ditemukan bahwa setelah munculnya Islam di Semananjung Arab di bawah pimpinan Rasulullah SAW dan terbentuknya Daulah Islamiah di Madinah yang kemudian di lanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidin terdapat undang-undang akuntansi yang diterapkan untuk perorangan, perserikatan (syarikah) atau perusahaan, akuntansi wakaf, hak-hak pelarangan penggunaan harta (hijr), dan anggaran negara. Rasulullah SAW sendiri pada masa hidupnya juga telah mendidik secara khusus beberapa sahabat untuk menangani profesi akuntan dengan sebutan “hafazhatul amwal” (pengawas keuangan).
Bahkan Al Quran sebagai kitab suci umat Islam menganggap masalah ini sebagai suatu masalah serius dengan diturunkannya ayat terpanjang , yakni surah Al-Baqarah ayat 282 yang menjelaskan fungsi-fungsi pencatatan transaksi, dasar-dasarnya, dan manfaat-manfaatnya, seperti yang diterangkan oleh kaidah-kaidah hukum yang harus dipedomani dalam hal tersebut. Sebagaimana pada awal ayat tersebut menyatakan yang artinya...
“Hai, orang-orang yang beriman apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya………”
Dengan demikian, dapat kita saksikan dari sejarah, bahwa ternyata Islam lebih dahulu mengenal system akuntansi, karena Al Quran telah diturunkan pada tahun 610 M, yakni 800 tahun lebih dahulu dari Luca Pacioli yang menerbitkan bukunya pada tahun 1494.
Dalam Islam, fungsi Auditing ini disebut “tabayyun” sebagaimana yang dijelaskan dalam Surah Al-Hujuraat ayat 6 yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
Kemudian, sesuai dengan perintah Allah dalam Al Quran, kita harus menyempurnakan pengukuran di atas dalam bentuk pos-pos yang disajikan dalam Neraca, sebagaimana digambarkan dalam Surah Al-Israa’ ayat 35 yang berbunyi: “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”



[+/-] Selengkapnya...

Rabu, April 15, 2009

info pendaftaran mahasiswa baru

Masuknya 14 program studi dari 24 jurusan di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) secara nasional, ternyata mampu mendongkrak jumlah pendaftar. Bahkan jumlah pendaftar tahun meningkat Dua kali lipat dari tahun sebelumnya.




Dalam penerimaan calon mahasiswa baru tahun ini, lembaga pendididkan yang dulunya bernama IAIN Alauddin untuk pertama kalinya masuk dalam sistem SPMB nasional, jumlah peminat melonjak drastis. Jumlah yang terdata sekitar 7.380 orang. Sementara tahun lalu, jumlah pendaftar hanya 3.354. Selain terdaftar di UIN yang mengikuti SPMB lokal, para peminat itu juga mendaftar di UNM dan Unhas untuk SPMB nasional.
Tidak salah jika kemudian UIN menargetkan seluruh program studi yang ada, masuk dalam sistem SPMB tahun depan. Bahkan Pembantu Rektor I, Prof DR Qadir Gassing HT MS berobsesi membuka loket pendaftaran SPMB nasional di UIN Alauddin.
"Dari Enam UIN yang ada di Indonesia saat ini, Dua diantaranya sudah masuk dalam SPMB nasional, yaitu UIN Jakarta dan UIN Yogyakarta. UIN Alauddin Makassar sudah mengusulkan ke pusat agar bisa membuka loket sendiri. Kita juga sudah Dua kali mengajukan permohonan supaya seluruh program studi di UIN Alauddin masuk sistem SPMB nasional. Sekarang tinggal menunggu rekomendasi Dirjen Dikti. Rekomendasinya sudah jalan," jelas Qadir Gassing usai meninjau pelaksanaan ujian SPMB lokal hari terakhir, Rabu (18/7)kemarin.
Qadir didampingi PR II Prof DR H Abd Rahim Yunus MA dan PR IV Dr Phil H Kamaruddin MA serta Kepala Biro AKA, Drs HM Yusuf Rahim MPd. Hadir pula mantan Rektor UIN Alauddin, Prof DR Saleh Putuhena serta anggota senat UIN Alauddin.
Yusuf Rahim yang juga Sekretaris Panitia SPMB Lokal UIN Alauddin memaparkan, di UNM, jumlah peminat UIN Alauddin yang terdaftar sekitar 1.500, sementara di Unhas 2.500. Ditambah dengan pendaftar di UIN Alauddin yang mengikuti SPMB lokal sebanyak 2.730, terdiri dari IPA 1.353, IPS 868 dan IPC 509.
Dari jumlah pendaftar di UIN, yang mengembalikan formulir sebanyak 2.591. Terdiri dari IPA 1.328, IPS 768 dan IPC 495. Mereka inilah yang mengikuti ujian selama dua hari, Selasa dan Rabu (17-18/7). Pada hari pertama ujian yang dipusatkan di kampus I UIN Alauddin, ada 131 peserta yang tidak ikut.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, UIN Alauddin menerima mahasiswa baru melalui Tiga jalur, masing-masing Penerimaan Mahasiswa Jalur Khusus(PMJK), SPMB lokal dan Ujian Masuk Lokal(UML).
Tahun ini, untuk jalur PMJK tercatat ada 706 pendaftar. Tapi yang diterima hanya 317 orang. Sementara tahun lalu, peminat jalur yang diperuntukkan bagi siswa berprestasi di sekolahnya, ini diterima 450 orang dari 625 pelamar. ()



[+/-] Selengkapnya...

Kamis, April 09, 2009

Akuntansi UIN Alauddin Makassar

Jurusan Akuntansi UIN Alauddin MAkassar di buka pada tahun 2008 di bawah naungan FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM. menempati kelas perkuliahan berlantai 1 dan dua dengan jumlah gedung sebanyak tiga. adapun program studi yang nantinya akan dibuka yaitu :.





program studi akuntansi keuangan, akuntansi perpajakan, akuntansi manajerial. adapun jumlah mahasiswa/i angkatan pertama 2008 sebanyak 56 orang.
Rencana kedepan akan dibentuk FAKULTAS EKONOMI pada kampus II UIN alauddin jln.sultan alauddin (samata) gowa dengan standar gedung berlantai 3 dan akan membina tiga jirusan yaitu jurusan akuntansi, jurusan manajemen, jurusan ilmu ekonomi dan studi pembangunan. direncanakan akan terealisali pada tahun 2010 mendatang.


kami ucapkan banyak terima kasih atas kunjungan anda

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, Maret 18, 2009

AKUNTANSI

Beberapa orang mengakui bahwa akuntansi adalah bahasa bisnis. Tetapi apa sebenarnya akuntansi itu? Seberapa pentingnya akuntansi terhadap bisnis? Di dalam situs yang singkat ini, kami mencoba untuk mengulas beberapa informasi yang mungkin dapat berguna bagi anda.




Akuntansi sendiri adalah merupakan suatu proses yang mengidentifikasi data keuangan, pencatatan, dan sebagai hasil akhirnya, laporan keuangan. Ada sedikit perbedaan antara akuntansi dan pembukuan. Pembukuan adalah sebenarnya bagian dari akuntansi yaitu proses pencatatannya saja. Sedangkan akuntansi mencakup juga identifikasi dan komunikasi.

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Termasuk didalamnya adalah

laporan rugi/laba, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas (lihat contoh). Rugi/laba digunakan untuk memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan, sedangkan neraca mengidentifikasi posisi keuangan perusahaan. Posisi keuangan dalam hal ini adalah posisi harta, hutang, dan modal. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada pihak-pihak tertentu yang menyangkut posisi, kinerja, dan perubahan posisi keuangan sehingga bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi/bisnis.

Indonesia, seperti banyak negara lain, perekonomiannya didominasi oleh perusahaan menengah dan kecil yang masih belum terlalu menyadari sepenuhnya kegunaan akuntansi. Secara garis besar, sebuah toko dapat menentukan keadaan keuangannya. Jika menguntungkan, stok barang akan bertambah banyak dan sebaliknya. Tetapi jika ada yang bertanya berapa keuntungan sebenarnya, mereka tidak dapat mengetahuinya.

Keadaan seperti ini banyak sekali dijumpai di mana-mana, tidak hanya di Indonesia. Jika
memang ada diterapkan suatu sistem akuntansi, biasanya hanyalah untuk sebuah formalitas.

Sebenarnya, apakah bisnis semacam ini membutuhkan akuntansi? Jawabannya sebenarnya

adalah tidak selalu. Tergantung dari cost dan benefitnya. Secara garis besar, kegunaan akuntansi adalah:


pemilik dapat melihat keuntungan perusahaan secara pasti
pengontrolan biaya yang lebih mudah
pemantauan aset-aset perusahaan
likwiditas dan solvabilitas yang pasti
prediksi keuangan



[+/-] Selengkapnya...

Selasa, Maret 10, 2009

Google Webmaster Tools

Google Webmaster Tools (GWT) Suatu alat yang sangat berguna untuk membuat situs kita diketahui oleh google, mengetahui bagaimana statistik situs kita. Apabila belum mempunyai account di goole, pertama kita harus membuat




account di google dulu melalui : google account kita tidak perlu menggunakan google email untuk mendaftar. Kemudian kita masuk ke salah satu produknya yaitu GWT. Dengan GWT kita dapat menambahkan peta situs kita (sitemap) yang memudahkan google untuk melihat apa saja yang ada didalam situs kita. Sitemap mempunyai format sendiri misalnya *.xml.

Didalam GWT terdapat tool yang sangat berguna seperti counter namun lebih baik untuk menaikkan posisi kita di google yaitu Google Analytics .



[+/-] Selengkapnya...

Cara Cepat Menampilkan Web Anda Di Google

Ceritanya saat ini anda memiliki sebuah website baru yang indah dan berguna bagi masyarakat, seindah2nya sebuah website atau blog tetap saja tidak akan bermanfaat apabila tidak ada orang yang berkunjung - no traffic!

Tanpa adanya traffic maka website anda akan kesepian mengapung di tengah2 jutaan website di dunia internet. Ok? Lalu bagaimana caranya supaya




da orang yang berkunjung ke website saya? Cara paling ampuh adalah dengan ter-index di search engine. Dan apabila anda menggunakan cara2 lama dengan mendaftarkan atau mensubmit website anda secara resmi ke Google, maka akan perlu waktu berminggu2 atau bahkan berbulan-bulan untuk ter-index. Maka kita perlu sebuah jalan pintas! Kita perlu sebuah cara cepat terindex search engine.

Jangan berharap cara ini adalah sebuah jalan pintas yang ilegal atau mengandung unsur hacking, sama sekali tidak! Ok, mari kita lanjutkan… Pertama2 mendaftarlah ke Squidoo.com dan buatlah sebuah blog sederhana disana, lalu ciptakan tema yang sesuai dengan website anda dan buatlah sebuah lens - lens adalah istilah yang dipakai squidoo untuk sebuah halam website mirip blog yang di hosting di tempat mereka. Dalam lens yang anda ciptakan itu, sertakan sebuah tautan (backlink) yang mengarah ke website atau blog anda yang baru.

Kedua, mendaftarlah di Googlepages dan ciptakan sebuah website sederhana disana, buat sebuah halaman seperti anda membuat Squidoo lens diatas, sertakan link anda. Kedua website dia atas adalah FREE to join alias gratis. Kenapa Squidoo dan googlepages? Karena kedua website tersebut sangat populer dan sangat dicintai oleh search engine, terutama oleh google dan yahoo.

Squidoo dan googlepages memiliki ribuan bahkan jutaan halaman yang selalu diupdate oleh ribuan orang setiap harinya, sehingga search engine spider selalu rajin berkunjung untuk menelusuri dan mengindex halaman2 disana. Langkah selanjutnya, pergilah ke http://www.pingoat.com lalu masukkan url atau alamat website/blog anda ke kotak yg disediakan, lalu tekan tombol ping. Tunggu beberapa saat, lalu masukkan url googlepages anda dan ping.

Jangan lupa bahwa anda melakukan hal ini setelah anda melakukan posting artikel di blog dan website anda dengan menyertakan url ke website utama anda pingoat akan mengabarkan kepada ping service yang lain bahwa ada blog yang telah diupdate, kemudian ping site tersebut akan beramai2 mengabarkan kepada search engine. Hal ini akan menyebabkan para spider dari search engine segera bergegas datang ke Squidoo lens dan googlepage anda, untuk kemudian akan menelusur link yang ada di post anda. Sekarang pertanyaannya adalah, kenapa kita harus ping Squidoo dan googlepage? kenapa tidak langsung ping website baru kita?

Setiap harinya ada jutaan website baru yang muncul, dan melakukan request untuk diindex, hal ini akan mengakibatkan timbulnya antrian index, dan mau tidak mau website2 itu harus antri untuk menunggu datangnya spiders. Squidoo dan googlepage adalah anak emas para search engine dan sudah dianggap sebagai authority site, yang dipercaya dan dianggap memiliki pengaruh besar di internet sehingga search engine spider akan memberikan prioritas kepada kedua website ini.

Lagipula apabila anda terlalu sering melakukan ping terhadap website anda di pingoat, maka bisa2 website anda di black list karena dianggap melakukan abuse. Hal ini hampir tidak mungkin terjadi bila anda melakukan ping ke Sqidoo ataupun googlepage ;) Apabila anda kurang puas, anda bisa melakukan prosedur yang sama seperti diatas dengan blog stumbleupon anda.

Caranya, daftar ke http://www.stumbleupon.com ikuti cara2nya. Kemudian stumble website baru anda, lalu ping alamat blog stumbleupon milik anda melalui Kping. Biasanya url blog stumbleupon berbentuk seperti ini –>> http://id-anda.sumbleupon.com- Jangan lupa untuk men-stumble web ciptaan anda yang dipergunakan untuk mensupport web utama anda, yaitu halaman anda di Squidoo dan googlepage.

Dan yang terakhir, daftar ke digg.com dan digg semua website anda seperti prosedur yang anda lakukan dengan stumbleupon.

Demikian tips kali ini, saya sudah mempraktekkan hal ini berkali2 dan trik ini adalah cara menampilkan web di google andalan saya yang hampir tidak pernah gagal. Silahkan anda coba dan ceritakan kepada saya pengalaman sukses anda!



[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, Maret 07, 2009

CARA MENDAPATKAN PULSA GRATIS Rp.10.000 per HARI

CARA MENDAPATKAN PULSA GRATIS Rp.10.000 per HARI
Ya... benar-benar saya sudah membuktikannya. Kini setiap hari saya rata-rata bisa menerima kiriman pulsa GRATIS senilai Rp.10.000,- .Kecil memang,tapi lumayan untuk mengurangi belanja pulsa. Anda mau? kalau saya bisa pasti Anda lebih bisa. Saya akan tunjukan 4 cara sederhana bagaimana mendapatkan pulsa gratisan minimal Rp.10.000,- per hari.




Dapatkan Paket Info" CARA MENDAPATKAN PULSA GRATIS." Anda akan saya bimbing sampai benar-benar Anda mampu mendapat pulsa gratis tersebut. Bukan program MLM PULSA,
Anda mau ?

Atau dapat juga ditukar PULSA Fleksi. kirim ke: 04115296490 senilai Rp.10.000,00
Untuk informasi lebih lengkap hubungi
BINA SUKSES SEJAHTERA
PO.Box 654 Makassar 90234
E-mail:adhy_suriady@yahoo.com
Telp.(0411)5296490 HP/SMS.04115296490
Http://adhy_suriady.blogspot.com



[+/-] Selengkapnya...

Cara Mengubah Jumlah Gulungan Baris pada Mouse Scroll

Saat ini sudah tidak aneh lagi jika sebuah komputer dilengkapi dengan mouse yang memiliki scroll. Kemampuan untuk scrolling ini sebenarnya sangat memudahkan user dalam menggulung halaman yang panjang, baik itu halaman di Web ataupun pada aplikasi perkantoran seperti Microsoft Office.

Ketika pertama kali Anda memasang mouse scroll di komputer, Microsoft "hanya" akan memberikan nilai default tiga baris untuk satu scroll. Sebenarnya nilai tiga ini sudah cukup nyaman untuk digunakan.

Namun jika Anda menginginkan jumlah gulungan yang lebih banyak atau lebih sedikit setiap memutar scroll, Anda dapat mengubahnya. Ada dua cara untuk melakukan perubahan jumlah gulungan ini,




melalui Control Panel atau dapat juga dilakukan melalui Registry. Kita akan membahas kedua cara ini.

Melalui Control Panel

1. Klik Start >> Control Panel >> Printers and Other Hardware >> Mouse.

2. Pada Mouse Properties, masuklah ke tab Wheel.

3. Pilih option The following number of line at a time:

4. Masukkan jumlah baris yang akan digulung per scroll pada kotak yang disediakan, kemudian klik OK.

Melalui Registry

1. Klik Start >> Run, kemudian ketik regedit untuk masuk ke Registry Editor.

2. Setelah Anda berada di Registry Editor, masuklahke key HKEY_CURRENT_USER\Control Panel\Desktop.

3. Carilah String Value (REG_SZ) bernama WheelScrollLines di bagiankanan window.

4. Klik dua kali value tersebut untuk mengubah value data-nya.

5. Isikan value data WheelScrollLines dengan jumlah baris per sekali gulung yang Anda inginkan.

6. Klik OK, kemudian tutup Registry Editor.



[+/-] Selengkapnya...

Mempercepat Proses Kerja Komputer

Jika anda mempunyai sebuah computer dengan spesifikasi terbatas dan anda tidak mempunyai dana untuk meng upgrade computer anda apa lagi harus membeli sebuah computer baru ada baiknya anda mencoba trik dan tips dibawah ini.




Jika anda tidak berani atau tidak tahu tentang overcloking prosesor ada baiknya anda mencari referensi tentang overkloking di khawatirkan computer anda malah akan mengalami kerusakan oleh karena itu berhati hati dalam melakukan trik no 4 dan 5

Setelah anda selesai menginstal ada baiknya anda langsung menyeting computer anda, ada beberapa servis-servis computer yang tidak perlu anda gunakan dibawah ini akan saya jelaskan bagai mana cara memengoptimalkan kinerja computer.


Masuk ke regedit dengan cara masuk ke start menu kemudian pilih run kemudian ketik Regedit setelah muncul regedit cari HKEY_CURRENT_USER / HKCU kemudian cari Control Panel kemudian pilih Desktop pada bagian kanan cari MenuShowDelay jika disana tertera 400 maka ganti menjadi 0 (nol) jika tulisan MenuShowDelay tidak ada anda bias menuliskan dengan cara klik kanan pada bagian kanan pilih new string kemudian ketikkan kalimat MenuShowDelay dan berikan nilainya 0

Masih di registri pada HKCU cari software kemudian Microsoft kemudian windows kemudian currentversen kemudian run hapus semua yang ada di dalam run karena itu akan membuat berat saat pertamakali booting sering juga file itu disebut dengan file start up

Kemudian klik kanan pada my computer pilih advanced pada bagian performance ada tombol seting klik tombol itu kemudian hilangkan semua tanda cek pada setiap kolom.

Jika computer anda tidak berhubungan dengan computer lain atau stan alown maka ada baiknya anda non aktivkan kartu jaringan yang ada caranya masuk ke bios dengan cara menekan del/F2 pada saat booting kemudian cari seting peripheral onboard kemudian cari onboard lan kemuidian jika di sana tertera eneble maka sekarang diseble untuk mematikan

Jika trik diatas belum banyak membuat perubahan coba naikkan kecepatan prosesor anda atau overclock akan tetapi hati hati dalam melakukan trik yang ini karena akan menyebabkan computer anda menjadi cepat panas akan tetapi bias diatasi dengan penambahan kipas pada computer anda caranya masuk ke BIOS kemudian cari frekuensi jika disana aktiv maka prosesor anda bias di naikkan kecepatannya jika di sana tidak aktiv anda bias meng update bios anda dengan fersi yang baru yang sesuai dengan motherboard anda

Seting hardisk pada primary atau IDE1 karena ini akan mempengaruhi kecepatan pengiriman data.



[+/-] Selengkapnya...

Fakta dan Mitos tentang Microsoft Windows

Tidak setiap tips yang dipublikasikan benar-benar membawa peningkatan kecepatan atau kinerja. Beberapa di antaranya bahkan menghasilkan efek sebaliknya. Berikut ini adalah beberapa 'kekeliruan' penting yang beredar.




*
Mengoptimalkan L2-cache

Mitos: Dalam setting standar, Windows XP mampu mengelola maksimal 256 KB dari L2-cache yang terintegrasi dalam CPU. Melalui registry-tweak Anda dapat meningkatkan nilai tersebut dan Windows menjadi lebih cepat.

Fakta: Saat boot, bagian inti sistem operasi yang disebut sebagai Hardware Abstraction Layer (HAL) akan memeriksa kapasitas L2-cache yang tersedia di CPU lalu menyampaikannya kepada Windows. Jika ukuran cache tidak dapat diketahui—apa pun alasannya—Windows XP akan menetapkan nilainya ke 256 KB. Ini sebabnya mengapa Windows menjadi lamban. Semua CPU sejak Pentium II sudah mendukung pemeriksaan L2-cache oleh HAL. Intel menyebut fungsi ini sebagai 'Associative L2-cache Design'. Pada CPU lama, registry-tweak sama sekali tidak berguna karena besarnya L2-cache lebih kecil dari 256 KB.

*
Memperbesar IOPageLock dalam registry

Mitos: Inti sistem operasi mendapat lebih banyak RAM jika nilai IOPageLock diperbesar. Akses ke registry ini mempercepat Windows karena perintah dapat diambil lebih cepat dari RAM.

Fakta: Tips ini memang berfungsi pada Windows NT4 dan Windows 2000 keluaran awal. Namun, dengan adanya Service Pack 1 untuk Windows 2000, Microsoft sengaja menghapus fungsi tersebut. Ini dikonfirmasikan oleh Jamie E. Hanrahan—salah seorang pengembang kernel—di website www.cmkrnl.com. Kesimpulannya, tips ini tidak ada efeknya pada semua sistem Windows 2000 sejak SP1.

*
RAM yang kosong mempercepat Windows

Mitos: Jika RAM secara teratur dikosongkan dengan sebuah file batch atau RAM-tool, Windows akan bekerja jauh lebih cepat dan lancar.

Fakta: Windows sering menyimpan file sementara yang masih dibutuhkannya dalam RAM. Jika RAM terus menerus dibersihkan, Windows terpaksa menyimpannya di hard disk. Karena akses ke hard disk perlu waktu lebih lama, Windows bukannya menjadi lebih cepat, malah lebih lambat.

*
Shutdown Windows sebelum mematikan PC

Mitos: Hal-hal buruk akan terjadi jika Anda mematikan PC tanpa men-shutdown Windows. Hard disk bisa rusak, kehilangan data, atau koneksi ke jaringan tak lagi berfungsi setelah restart.

Fakta: Jika Anda mematikan PC ketika hard disk sedang bekerja, Anda memang mendapat file yang tak dapat dibaca karena belum tuntas ditulis ke hard disk. Data baru yang belum sempat tersimpan akan hilang. CHIP melakukan crash-test dengan mematikan begitu saja sebuah PC Windows XP Home berkali-kali. Banyak aplikasi seperti Word dibiarkan terbuka, koneksi jaringan dan Internet juga belum diputus. Ternyata PC tetap berfungsi tanpa masalah.

Jika koneksi ke jaringan tidak lagi berfungsi, yang rusak adalah file konfigurasi Windows yang kemungkinan sedang terbuka ketika PC dimatikan bukan hardware-nya. Kesimpulannya, mematikan PC begitu saja tidak merusak hardware seperti hard disk atau LAN-card. Namun, proses shut down yang benar akan menjamin data Anda tidak rusak.

*
Jika RAM besar, cache juga harus diperbesar

Mitos: Jika RAM Anda lebih dari 512 MB, perbesar nilai entri registry 'DisablePaging Executive' dan 'LargeSystemCache' untuk meningkatkan performa sistem.

Fakta: Itu tidak benar. Kedua entri ini adalah untuk menetapkan sesering apa Windows menyimpan perubahan pada file-file sistem dan sejenisnya secara otomatis pada hard disk. Bila jumlah akses ke hard disk dikurangi, data akan tersimpan lebih lama dalam RAM. Akibatnya, sebagian besar RAM tidak lagi tersedia bagi aplikasi dan layanan sehingga mereka menjadi lebih lamban karena harus selalu menunggu hingga tersedia RAM yang dibutuhkan. Server jaringan dengan Windows 2000 Server memang menjadi lebih cepat karena sistem pengelolaan RAM-nya berbeda, tetapi pada Windows versi lain akan berdampak sebaliknya..

*
Scanner Eropa lebih lambat

Mitos: Pemerintah di beberapa negara Eropa menggolongkan scanner cepat sebagai copier. Daripada harus mengeluarkan biaya hak cipta untuk copier, produsen lebih suka memberikan driver scanner yang diperlambat. Instalasi driver asli akan membuat scanner menjadi lebih cepat.

Fakta: Tidak sepenuhnya benar. Saat ini bea tambahan dikenakan pada semua scanner sehingga memperlambat driver tidak ada gunanya. Bagi pemilik scanner lama, mencoba driver asli mungkin masih ada gunanya.



[+/-] Selengkapnya...

Tips Menggunakan Komputer Dengan Baik

* Pemercepat proses booting start windows menggunakan REGEDIT.

Start-Regedit-HKEY_CURRENT_USER-Control Panel-Desktop kemudian buka menu Edit klik New String Value kemudian ketikkan MenuShowDelay dan klik kanan modify selanjutnya isikan




nilai 0.



* Pemercepat proses booting start windows menggunakan MSCONFIG.


Start-Run-ketikkan msconfig selanjutnya pilih startup, centang hanya pada Scan Registry dan System Tray dan program yang perlu dieksekusi pertama kali, yang lainnya hilangkan centang.


* Trik instalasi program


Setiap menginstall pilihlah mode costumize, karena dengan mode ini akan didapatkan mode terbaik dari proses instalasi.


* Trik sistem operasi


Jika menggunakan sistem operasi Win2000, NT install selalu service pack-nya.


* Tips Hardware

Gunakan sistem pendinginan, stabiliser atau UPS. Karena musuh utama komputer adalah panas dan tegangan dan daya listrik yang tidak stabil. Penyebab kerusakan lainnya berada pada nomer dibawahnya.



[+/-] Selengkapnya...

Jumat, Maret 06, 2009

Pemakai Laporan Keuangan

Terdapat dua kelompok pemakai laporan keuangan. Pihak internal dan pihak eksternal. Pihak internal adalah manajemen perusahaan. Sementara pihak eksternal antara lain pemegang saham, kreditor, dan instansi pemerintah seperti instansi pajak.Sebagai pemakai ekstern, Ditjen Pajak bisa menggunakan laporan keuangan sesuai




kepentingannya, misalnya untuk menghitung pajak terhutang wajib pajak (WP) yang bersangkutan. Laporan keuangan itu bisa yang telah diaudit maupun tidak, tergantung kepada WP yang menyampaikannya.
Perlakuan Ditjen Pajak terhadap laporan keuangan yang disampaikan WP adalah bebas. Artinya apakah Ditjen Pajak itu dalam menghitung pajak akan sepenuhnya berdasarkan laporan keuangan yang dilampirkan WP dalam SPT atau mengabaikannya dan melakukan pemeriksaan lapangan.Jadi Ditjen Pajak mempunyai kewenangan penuh untuk mempercayai atan tidak laporan keuangan WP. Hak Ditjen Pajak itu tetap melekat apakah dimuat dalam undang-undang atau tidak. Apakah hak inilah yang akan diserahkan ke akuntan publik? Artinya jika WP telah melampirkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik, Ditjen Pajak tidak akan melakukan pemeriksaan lagi. Walaupun ada keinginan untuk itu, sebaiknya tidak dinyatakan secara eksplisit. Tetapi dilakukan secara diam-diam.
Yang penting untuk dicantumkan dalam undang-undang adalah adanya keharusan bagi WP badan untuk melampirkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik dalam SPT. Tentang tindak lanjut atas laporan keuangan auditan itu terserah Ditjen Pajak.
Bagaimana tanggung jawab akuntan publik terhadap laporan keuangan yang diauditnya dan dilampirkan dalam SPT klien, atau bagaimana jika ternyata laporan keuangan itu tidak benar?
Paragraf pertama dari suatu laporan akuntan berbunyi demikian "...Laporan keuangan ini merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah memberikan pendapat tehadap laporan keuangan berdasarkan hasil pemeriksaan"



[+/-] Selengkapnya...

Selasa, Maret 03, 2009

Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi Islam

Ekonomi islam berkembang bersama Islam itu sendiri, meski demikian perkembangan keilmuannya mengalami proses yang berbeda.  Secara umum kita bisa membaginya sebagai berikut.
Pendahuluan
Membicarakan sistem ekonomi Islam secara




utuh, tidak cukup dikemukakan pada tulisan yang sempit ini, karena sistem ekonomi Islam mencakup beberapa segi dan mempunyai ketergantungan dengan beberapa disiplin ilmu lainnya sebagaimana juga yang ditemukan pada studi ekonomi umum. Persolan sistem bank syari’ah hanyalah sebagian kecil dari sederetan masalah-masalah yang terdapat dalam studi ekonomi Islam.

Kendati demikian, sistem ekonomi Islam mempunayi ciri khas dibanding sistem ekonomi lain (kapitalis-sosialis). Dr. Yusuf Qordhowi, pakar Islam kontemporer dalam karyanya “Daurul Qiyam wal akhlaq fil iqtishod al-Islamy” menjelskan empat ciri ekonomi Islam, yaitu ekonomi robbani, ekonomi akhlaqy, ekonomi insani dan ekonomi wasati. Keempat ciri tersebut mengandung pengertian bahwa ekonomi Islam bersifat robbani, menjunjung tinggi etika, menghargai hak-hak kemanuisaan dan bersifat moderat.

Perkembangan Studi Islam
Sejarah perkembangan studi ekonomi Islam dapat dibagi pada empat pase:
Pase pertama, masa pertumbuhan
Pase kedua, masa keemasan
Pase ketiga, masa kemunduran dan
Pase keempat, masa kesadaran
Periode Pertama/Fondasi (Masa awal Islam – 450 H / 1058 M)
Pada periode ini banyak sarjana muslim yang pernah hidup bersama  para sahabat Rosulullah dan para tabi’in sehingga dapat memperoleh  referensi ajaran Islam yang akurat. Seperti Zayd bin Ali (120 H / 798 M), Abu Yusuf (182/798),  Muhammad Bin Hasan al Shaybani (189/804), Abu Ubayd (224/838) Al Kindi (260/873), Junayd Baghdadi (297/910), Ibnu Miskwayh (421/1030), dll.
Periode Kedua (450 – 850 H / 1058 – 1446 M)
Pemikiran ekonomi pada masa ini banyak dilatarbelakangi  oleh menjamurnya korupsi dan dekadensi moral, serta melebarnya kesenjangan antara golongan miskin dan kaya, meskipun secara umum kondisi perekonomian masyarakat Islam berada dalam taraf kemakmuran. Terdapat pemikir-pemikir besar yang karyanya banyak dijadikan rujukan hingga kini, misalnya Al Ghazali (451-505 H / 1055-1111 M), Nasiruddin Tutsi (485 H /1093 M), Ibnu Taimyah (661-728 H / 1263-1328 M), Ibnu Khaldun (732-808 H/ 1332-1404 M), Al Maghrizi (767-846 H / 1364-1442 M), Abu Ishaq Al Shatibi (1388 M), Abdul Qadir Jaelani (1169 M),  Ibnul Qayyim (1350 M), dll.
Periode Ketiga (850 – 1350 H / 1446 – 1932 M)
Dalam periode  ketiga ini  kejayaan pemikiran, dan juga dalam bidang lainnya, dari umat Islam sebenarnya telah mengalami penurunan. Namun demikian, terdapat beberapa pemikiran ekonomi yang berbobot selama dua ratus tahun terakhir, Seperti Shah Waliullah (1114-1176 M / 1703-1762 M), Muhammad bin Abdul Wahab (1206 H / 1787 M), Jamaluddin al Afghani (1294 M / 1897 M), Muhammad Abduh (1320 H / 1905 M), Ibnu Nujaym (1562 M), dll
Periode Kontemporer (1930 –sekarang)
Era tahun 1930-an merupakan masa kebangkitan kembali intelektualitas di dunia Islam. Kemerdekaan negara-negara muslim dari kolonialisme Barat turut mendorong semangat para sarjana muslim dalam mengembangkan pemikirannya
Zarqa (1992) mengklasifikasikan kontributor pemikiran ekonomi berasal dari: (1) ahli islam Islam, (2) ahli ekonomi  konvensional, dan (3) ahli islam Islam sekaligus ekonomi konvensional.
Ahmad, Khurshid (1985 h. 9-11) membagi perkembangan  pemikiran ekonomi Islam kontemporer menjadi 4 fase sebagaimana berikut:
Fase Pertama
Pada pertengahan 1930-an  banyak muncul analisis – analisis  masalah ekonomi sosial dari sudut islam Islam  sebagai wujud kepedulian teradap dunia Islam yang secara umum dikuasai oleh negara-negara Barat.  Meskipun kebanyakan analisis ini berasal dari para ulama  yang tidak memiliki pendidikan formal  bidang ekonomi, namun  langkah mereka telah membuka kesadaran baru tentang perlunya perhatian yang serius terhadap masalah sosial ekonomi. Berbeda dengan para modernis dan apologist yang umum berupaya untuk menginterpretasikan ajaran Islam sedemikian rupa sehingga sesuai dengan praktek ekonomi modern, para ulama ini   secara berani justru menegaskan  kembali posisi Islam sebagai comperehensive way of life,  dan mendorong untuk suatu perombakan  tatanan ekonomi dunia yang ada menuju tatatan yang lebih Islami.  Meskipun pemikiran-pemikiran ini masih banyak membahas  hal-hal elementer dan  dalam lingkup yang terbatas, namun telah menandai sebuah kebangkitan pemikiran Islam modern.
Fase Kedua
Pada  sekitar tahun 1970-an  banyak ekonom muslim yang berjuang keras mengembangkan aspek tertentu dari ilmu ekonomi Islam , terutama dari sisi moneter.  Mereka banyak mengetengahkan pembahasan tentang bunga dan riba dan mulai menawarkan alternatif pengganti bunga.  Kerangka kerja suatu perbankang yang bebas  bunga mendapat bahasan yang komperehensif. Berbagai pertemuan internasional untuk pembahasan ekonomi Islam diselenggarakan untuk mempercepat akselerasi penmgembangan dan memperdalam cakupan bahasan ekonomi Islam.  Konferensi internasional pertama diadakan di Mekkah, Saudi Arabia pada tahun 1976, disusul  Konferensi Internasional tentang Islam dan Tata Ekonomi Internasional Baru di London, Inggris pada tahun 1977, dua seminar Ilmu Ekonomi Fiskal dan Moneter Islam di Mekkah (1978) dan di Islamabad, Pakistan (1981), Konferensi tentang  Perbankan Islam dan Strategi Kerjasama Ekonomi di Baden-baden Jerman Barat (1982), serta  Konferensi Internasional Kedua tentang  Ekonomi Islam di Islamabad (1983).  Pertemuan yang terakhir  ini secara rutin tetap berlangsung (2001) dengan tuan rumah negara-negara Islam.  Sejak itu banyak karya tulis  yang dihasilkan dalam  wujud makalah, jurnal ilmiah hingga buku, baik
Fase Ketiga
Perkembangan  pemikiran ekonomi Islam selama satu setengah dekade terakhir menandai fase ketiga di mana banyak berisi  upaya-upaya praktikal-operasional  bagi realisasi  perbankan tanpa bunga, baik di sektor publik maupun swasta.  Bank-bank tanpa bunga banyak didirikan, baik di negara-negara muslim maupun di negara-negara non muslim, misalnya  di Eropa dan Amerika. Dengan berbagai kelemahan dan kekurangan atas konsep bank tanpa bunga  yang digagas oleh para ekonom muslim –dan karenannya terus disempurnakan- langkah ini menunjukkan kekuatan riil dan keniscayaan dari sebuah teori keuangan tanpa bunga.
Fase Keempat
Pada saat ini perkembangan ekonomi Islam sedang menuju kepada sebuah pembahasan yang lebih integral dan komperehensif terhadap teori dan praktek ekonomi Islam. Adanya berbagai keguncangan dalam sistem ekonomi konvensional, yaitu kapitalisme dan sosialisme, menjadi sebuah tantangan sekaligus peluang bagi implementasi ekonomi Islam. Dari sisi teori dan konsep yang terpenting adalah  membangun sebuah kerangka ilmu ekonomi yang menyeluruh dan menyatu, baik dari aspek mikro maupun makro ekonomi. Berbagai metode ilmiah yang baku banyak diaplikasikan di sini. Dari sisi praktikal adalah bagaimana  kinerja lembaga ekonomi yang telah ada (misalnya bank tanpa bunga) dapat berjalan baik dengan menunjukkan segala keunggulannya, serta perlunya upaya yang berkesinambungan untuk mengaplikasikan  teori ekonomi Islam.  Hal-hal inilah yang banyak menjadi perhatian dari para ekonom muslim saat ini.


Masa Pertumbuhan
Masa pertumbuhan terjadi pada awal masa berdirinya negara Islam di Madinah. Meskipun belum dikatakan sempurna sebagai sebuah studi ekonomi, tapi masa itu merupakan benih bagi tonggak-tonggak timbulnya dasar ekonomi Islam. Secara amaliyah, segala dasar dan praktek ekonomi Islam sebagai sebuah sistem telah dipraktekkan pada masa itu, tentunya dengan kondisi yang amat sederhana sesuai dengan masanya. Lembaga keuangan seperti bank dan perusahan besar (PT) tentunya belum ditemukan. Namun demikian lembaga moneter di tingkat pemerintahan telah ada, yaitu berupa Baitul Mal. Perusahaan (PT) pun telah dipaktekkan dalam skala kecil dalam bentuk musyarakah.

Masa Keemasan
Setelah terjadi beberapa perkembangan dalam kegiatan ekonomi, pada abad ke 2 Hijriyah para ulama mulai meletakkan kaidah-kaidah bagi dibangunnya sistem ekonomi Islam di sebuah negara atau pemerintahan. Kaidah-kaidah ini mencakup cara-cara bertransaksi (akad), pengharaman riba, penentuan harga, hukum syarikah (PT), pengaturan pasar dan lain sebagainya. Namun kaidah-kaidah yang telah disusun ini masih berupa pasal-pasal yang tercecer dalam buku-buku fiqih dan belum menjadi sebuah buku dengan judul ekonomi Islam.
Beberapa karya fiqih yang mengetengahkan persoalan ekonomi, antara lain:
Fiqih Mazdhab Maliki:

Al-Mudawwanah al-Kubrto, karya Imam Malik (93-179 H)
Bidayatul Mujtahid, karya Ibnu Rusyd (wafat 595 H)
Al-Jami’ Li Ahkam al-Quran, karya Imam al-Quirthubi (wafat 671 H)
Al-Syarhu al-Kabir, karya Imam Ahmad al-Dardir (wafat 1201 H)
Fiqih Mazdhab Hanafi:
Ahkam al-Quran, karya Imam Abu Bakar Al-Jassos (wafat 370 H)
Al-Mabsut, karya Imam Syamsuddin al-Syarkhsi (wafat 483 H)
Tuhfah al-Fuqoha, karya Imam Alauddin al-Samarqandu (wafat 540 H)
Bada’i al-Sona’i, karya Imam Alauddin Al-Kasani (wafat 587 H)
Fiqih Mazdhab Syafi’I:
Al-Umm, karya Imam Syafi’I (150-204 H)
Al-Ahkam al-Sulthoniyah, karya Al-Mawardi (wafat 450 H)
Al-Majmu’, karya Imam An-Nawawi (wafat 657 H)
Al-Asybah Wa al-Nadzoir, karya Jalaluddin al-Suyuthi (wafat 911 H)
Nihayah al-Muhtaj, karya Syamsuddin al-Romli (wafat 1004 H)
Fiqih Mazdhab Hambali:
Al-Ahkam al-Sulthoniyah, karya Qodhi Abu Ya’la (wafat 458 H)
Al-Mughni, karya Ibnu Qudamah (wafat 620 H)
Al-Fatawa al-Kubro, karya Ibnu Taimiyah (wafat 728 H)
A’lamul Muwaqi’in, karya Ibnu qoyim al-Jauziyah (wafat 751 H)

Dari kitab-kitab tersebut, bila dikaji, maka akan ditemukan banyak hal tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan ekonomi Islam, baik sebagai sebuah sistem maupun keterangan tentang solusi Islam bagi problem-problem ekonomi pada masa itu.

Ibnu Hazm dalam kitabnya “Al-Muhalla” misalnya, memberi penjelasan tentang kewajiban negara menjamin kesejahteraan minimal bagi setiap warga mengara. Konsep ini telah melampaui pemikiran ahli ekonomi saat ini. Demikian pula halnya dengan karya-karya fiqih lain, ia telah meletakkan konsep-konsep ekonomi Islam, seperti prinsip kebebasan dan batasan berekonomi, seberapa jauh intervensi negara dalam kegiatan roda ekonomi, konsep pemilikan swasta (pribadi) dan pemilikan umum dan lain sebagainya.

Karya-karya Khusus Tentang Ekonomi :
Meskipun permasalahan ekonomi telah dibahas secara acak pada buku-buku fiqih, namun pada pase ini terdapat juga karya-karya tentang ekonomi Islam yang membahas secara khusus tentang ekonomi. Karya-karya ini tentunya telah mendahului karya-karya ahli ekonomi Barat saat ini, sebab karya-karya kaum muslimin dalam bidang ini telah ada sejak abad ke 7 M
Karya-karya tersebut antara lain:

Kitab Al-Khoroj, karya Abu Yusuf (wafat 182 H/762 M)
Abu Yusuf adalah seorang qadli (hakim) pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid. Pada saat iitu Harun al-Rasyid meminta beliau menulis tentang pendapatan negara dalam bentuk khoroj (sejenis pajak), zakat, jizyah dan lainnya untuk dijadikan pegangan hukum negara (semacam KUHP sekarang). Dalam mukaddimahnya, Abu Yusuf menulis: “Telah saya tulis apa yang menjadi permintaan tuan, saya pun telah menjelaskannya secara rinci. Oleh karena itu pelajarilah. Saya telah bekerja keras untuk itu dan saya berharap agar tuan dan kaum muslimin memberi masukan. Hal itu karena semata-mata mengharap ridho Allah serta takut akan azabNya. Bila kitab ini sudah jelas, saya berharap agar tuan tidak memungut pajak dengan cara-cara yang zalim dan berbuat tidak baik terhadap rakyat tuan”.

Kitab Al-Khoroj, karya Imam Yahya al-Qursyi (204 H/774 M)

Kitab Al-Amwal, karya Abu Ubaid bin Salam (wafat 224 H/774 M)
Kitab ini telah banyak ditahkik dan dita’liq (dikomentari) oleh Muhammad Hamid Al-Fahi, salah seorang ulama Al-Azhar. Kitab ini pun termasuk kitab terlengkap dalam membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan harta di Daulah Islamiyah.

Al-Iktisab Fi al-Rizqi, karya Imam Muhammad al-syaibani (wafat 334 H/815 M)
Dan karya-karya lainnya seperti karya Ibnu Kholdun, Al-Maqrizi, Al-Aini dan lain-lain
Di penghujung abad 14 dan 15 M merupakan titik awal bagi adanya aliran keilmiahan dalam bidang ekonomi modern. Bahkan Syaikh Mahmud Syabanah, mantan wakil rektor Al-Azhar menyatakan bahwa kitab “Mukaddimah” karya Ibnu Kholdun yang terbit pada tahun 784 H atau sekitar abad 13 hingga 14 M adalah bentuk karya yang mirip dengan karya Adam Smith. Bahkan dalam karyanya, ibnu Kholdun juga menulis tentang asas-asas dan berkembangnya peradaban, produktifitas sumber-sumber penghasilan, bentu-bentuk kegiatan ekonomi, teori harga, migrasi penduduk dan lain-lain. Sehingga isi kedua karya ini hampir sama. Perbedaannya hanya terletak pada kondisi dan lingkungan.

Masa Kemunduran
Dengan ditutupnya opintu ijihad, maka dalam menghadapi perubahan sosial, prinsip-prinsip Islam pada umumnya dan prinsip ekonomi khususnya, tidak berfungsi secara optimal, karena para ulama seakan tidak siap dan berani untuk langsung menelaah kembali sumber asli tasyri’ dalam menjawab perubahan-perubahan tersebut. Mereka lebih suka merujuk pada pendapat imam-imam mazdhab terdahulu dalam mengistimbat suatu hukum, sehingga ilmu-ilmu keislaman lebih bersifat pengulangan dari pada bersifat penemuan.
Tradisi taklid ini menimbulkan stagnasi (kejumudan) dalam mediscover ilmu-ilmu baru, khususnya dalam menjawab hajat manusia di bidang ekonomi. Padahal ijtihad adalah sumber kedua Islam setelah al-Quran dan as-Sunnah. Dan pukulan telak terhadap Islam adalah ketika ditutupnya pintu ijtihad tersebut.

Masa Kesadaran Kembali
Sejak ditutupnya pintu ijtihad pada abad 15 H, hubungan antara sebagian masyarakat dengan penerapan syariat Islam yang sahih menjadi renggang. Sebagaimana juga telah terhentinya studi-studi tentang ekonomi Islam, hingga sebagian orang telah lupa sama sekali, bahkan ada sebagian pihak yang mengingkari istilah “ekonomi Islam”. Ajaran Islam akhirnya terpojok pada hal-hal ibadah mahdloh dan persoalan perdata saja. Lebih ironis lagi sebagian hal itu pun masih jauh dari ajaran Islam yang benar.

Namun demikian, meskipun studi ilmiah modern dalam bidang ekonomi masih sangat terbatas, namun usaha-usaha telah dilakukan, antara lain:

Pertama, studi ekonomi mikro. Dalam hal ini studi terfokus pada masalah-masalah yang terpisah, seperti pembahasan tentang riba, monopoli, penentuan harga, perbankan, asuransi kebebasan dan intervensi pemerintah pada kegiatan ekonomi dan lain-lain. Langkah ini terlihat dari diadakannya beberapa seminar dan muktamar, antara lain:
Muktamar Internasional tentang fiqih Islam
Pada Muktamar Fiqih Islam pertama yang diadakan di Paris tahun 1951 dibahas masalah-masalah yang berhubungan dengan ekonomi, riba dan konsep pemilikan.

Muktamarr Fiqih Islam kedua diadakan di Damaskus pada bulan April 1961. Dalam muktamar tersebut dibahas tentang asuransi dan sistem hisbah (pengawasan) menurut Islam.

Muktamar Fiqih Islam ketiga diadakan di Kairo pada Mei 1967, membahas tentang asuransi sosial (takaful) menurut Islam

Muktamar Fiqih Islam keempat diadakan di Tunis pada bulan Januari 1975, membahas masalah pemalsuan dan monopoli.

Muktamar Fiqih Islam kelima diadakan di Riyadh pada bulan Nopember 1977 membahas tentang sistem pemilikan dan status sosial menurut Islam.

Muktamar Fiqih Islam sedunia, diadakan di Riyadh juga yang diorganisir oleh Universitas Imam Muhammad bin Saud pada tanggal 23 Oktober hingga Nopemebr 1976, membahas tentang perbankan Islam antara teori dan praktek dan pengaruh penerapan ekonomi Islam di tengah-tengah masyarakat.

Muktamar Lembaga Riset Islam di Kairo. Dalam hal ini sedikitnya telah delapan kali mengadakan muktamar yang membahas tentang ekonomi Islam.
Pertemuan studi sosiologi negara-negara Arab.
Seminar Dewan Pembinaan Ilmu Pengetahuan, satra dan sosial (seksi ekonomi dan keuangan).

Muktamar Ekonomi Islam Internasional, antara lain: Muktamar Ekonomi Islam Sedunia pertama , diadakan di Makkah pada tanggal 21-26 Pebruari 1976 dan Muktamar ekonomi Islam, diadakan di London pada bulan Juli 1977.

DEFINISI, RUANG LINGKUP DAN TUJUAN EKONOMI ISLAM
1. Definisi dan Ruang Lingkup Ekonomi Islam
Sebelum mengetahui arti dari ekonomi Islam, kita mesti tahu terlebih dahulu dengan arti
ekonomi. Menurut para ekonom barat, ekonomi merupakan suatu perilaku masyarakat
dalam menggunakan sumber daya yang terbatas (langka) dalam rangka memproduksi
berbagai komoditi, untuk kemudian disalurkan (didistribusikan) komoditi
tersebut kepada berbagai individu/personal dan kelompok yang ada dalam
masyarakat.
Menurut Sulaiman (1985), ekomomi adalah sebagai ilmu yang menerangkan cara-cara
menghasilkan, mengedarkan, membagi dan memakai barang dan jasa dalam masyarakat
sehingga kebutuhan materi masyarakat dapat terpenui sebaik-baiknya.
Dalam perpektif Islam, an Nabhani (1986) memaparkan yang mengambil maka istilah
ekonomi sebagai kegiatan mengatur urusan harta kekayaan, baik yang menyangkut
kepemilikan, pengembangan maupun distribusi.
Beberapa ahli telah banyak mendefinisikan tentang apa yang dimaksud dengan ekonomi Islam.
Tetapi pada dasarnya ekonomi Islam merupakan bagian dari suatu ilmu pengetahuan
yang berupaya memandang, meninjau, meneliti yang pada akhirnya menyimpulkan dan
menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara
(ajaran-ajaran) yang Islami. Oleh karena itu, ekonomi Islam menitikberatkan
segala aspek ontologinya pada ajaran agama Islam.
Dengan demikian, para ahli memberikan penegasan, bahwa ruang lingkup dari ekonomi Islam
adalah masyarakat Muslim atau komunitas negara Muslim itu sendiri. Artinya, ia
mempelajari perilaku ekonomi dari masyarakat atau negara muslim di mana
nilai-nilai ajaran Islam dapat diaplikasikan.
Dan menurut Yuliadi (2001), titik tekan ilmu ekonomi Islam adalah bagaimana Islam
memberikan pandangan dan solusi atas berbagai persoalan ekonomi yang dihadapi
umat secara umum.
Menurut Anto (2003), yang meyampaikan definisi ekonomi Islam dari berbagai referensi,
memaparkan:
1.Ekonomi Islam didefinisikan sebagai cabang ilmu yang
     membantu merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan
     distribusi sumber daya yang langka, yang sejalan dengan ajaran Islam,
     tanpa membatasi kebebasan individu ataupun menciptakan ketidakseimbangan
     makro dan ekonologis (Chapra, 1996; hlm. 33).
2.Ekonomi Islam adalah suatu ilmu aplikasi petunjuk dan
     aturan syari’ah yang mencegah ketidakadilan dlam memperoleh dan
     menggunakan sumber daya material agar memenuhi kebutuhan manusia dan agar
     dapat menjalankan kewajibannya kepada Allah dan masyarakat (Hasanuzzaman,
     1984; hlm. 18).
3.Ekonomi Islam memusatkan perhatian pada studi tentang
     kesejahteraan manusia yang dicapai dengan mengorganisasikan sumber daya di
     bumi atas dasar kerja sama dan partisipasi (Khan, 1994; hlm. 33).
 
Menurut an Nabhani, ekonomi adalah sebagai suatu kajian studi yang bersifat universal,
artinya tidak terkait dengan sebuah ideologi tertentu. Karena ia dapat
dikembangkan dan diadopsi dari manapun selama tidak kontradiktif dengan sistem
ekonomi yang diatur Islam. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW, “kalian
lebih tahu tentang urusan dunia kalian”, yang berarti boleh untuk
mengembangkan kemampuan produksi secara kualitas maupun kuantitas.
Ilmu ekonomi Islam adalah sebuah sistem ekonomi yang menjelaskan segala fenomena
tentang perilaku pilihan dan pengambilan keputusan dalam setiap unit ekonomi
dengan memasukkan aturan syari’ah sebagai variabel independen (ikut
mempengaruhi segala pengambilan keputusan ekonomi). Dengan demikian, semua ilmu
ekonomi kontemporer yang telah ada bukan berarti tidak sesuai dengan ilmu
ekonomi Islami dan juga tidak berarti semuanya sesuai dengan ilmu ekonomi Islam.
Selama teori yang ada sesuai dengan asumsi dan tidak bertentangan dengan hukum syari’ah,
maka selama itu pula teori tersebut dapat dijadikan sebagai dasar untuk
membentuk teori ekonomi Islam.
Demikianlah, dalam satu arti, ilmu ekonomi Islam lebih terbatas dan dalam arti lain lebi
luas daripada ilmu ekonomi modern. Terbatas, karena hanya mengenai orang-orang
yang mempunyai keyakinan pada ke-Esa-an Allah dan ajaran-ajaran moral-Nya.
Dalam suatu negara Islam, kegiatan-kegiatan yang tidak meningkatkan
kesejahteraan manusia tidak dapat didorong (dibantu). Namun konsep
kesejahteraan manusia itu tidak statis, melainkan selalu relatif pada suatu
keadaan yang berubah-ubah. Karena konsep kesejahteraan harus sejalan dengan
prinsip-prinsip universal – prinsip-prinsip yang akan tetap shahih sepanjang
masa.
Dikatakan luas, karena ilmu ekonomi Islam mengambil (meliputi) pengetahuan dari
faktor-faktor non-ekonomi saja, seperti faktor politik, sosial, etik dan moral.
Demikianlah ruang lingkup ilmu ekonomi Islam yang tampaknya menjadi administrasi kekurangan
sumber-sumber daya dalam masyarakat manusia dipandang dari konsepsi etik
kesajahteraan dalam Islam. Oleh karea itu, ekonomi Islam tidak hanya mengenai
sebab-sebab material kesejahteraan, tetapi juga mengenai hal-hal non-material
yang tunduk kepada larangan Islam tentang konsumsi dan produksi.
Dalam Islam, baik konsumen maupun produsen bukanlah raja. Perilaku keduanya harus
dituntun oleh kesejahteraan umum, individual dan sosial sebagaimana dipahami
dalam syari’at.
 
2. Tujuan Ekonomi Islam
Menurut Muhammad Baqir as Sadr dalam karya monumentalnya, Iqtishaduna,
menyatakan bahwa ekonomi Islam adalah sebuah ajaran atau doctrine, dan
bukannya ilmu murni (science). Karena apa yang terkandung dalam ekonomi Islam
bertujuan memberikan sebuah solusi hidup yang paling baik, sedangkan ilmu
ekonomi hanya akan mengantarkan kita kepada pemahaman bagaimana kegiatan
ekonomi berjalan.
Dengan demikian, ekonomi Islam tidak hanya sekedar ilmu, tetapi lebih daripada itu,
yaitu ekonomi Islam adalah sebuah sistem.
Terdapat perbedaan antara ilmu ekonomi Islam dengan ilmu ekonomi modern yang mencolok.
Tetapi yang membuat ilmu ekonomi Islam benar-benar berbeda ialah sistem
pertukaran dan transfer satu arah yang terpadu mempengaruhi alokasi kekurangan
sumber-sumber daya, dengan demikian menjadikan proses pertukaran langsung
relevan dengan kesejahteraan manyeluruh semua umat manusia.
Dalam ilmu ekonomi modern, kesejahteraan individu dianggap sebagai fungsi yang kian
meningkat dari komoditi dan jasa yang menurut skala nilainya ingin dimilikinya,
dan sebagai fungsi yang kian berkurang dari usaha pengorbanan yang harus
dilakukan untuk mencapainya. Tetapi dalam ilmu ekonomi Islam, individu harus
memperhitungkan perintah Kitab Suci al Qur’an dan as Sunnah dalam melaksanakan
aktivitasnya. Dalam Islam, kesejahteraan sosial dapat dimaksimalkan jika sumber
daya ekonomi juga dialokasikan sedemikian rupa, sehingga dengan pengaturan akan
kembali keadaannya, serta tidak seorangpun lebih baik dengan menjadikan orang
lain lebih buruk di dalam kerangka al Qur’an dan as Sunnah.
Walaupun ilmu ekonomi Islam, seperti halnya ilmu ekonomi modern, tidak hanya mengenai
aspek perilaku manusia yang berhubungan dengan cara mendapatkan uang dan
membelanjakannya, namun sebagian besar ia merupakan aktivitas ekonomi kita.
Bahkan 1400 tahun yang lalu, Islam telah mengusahakan keseimbangan yang
langgeng antara pendapatan dan pembelanjaan guna mencapai sasaran keuntungan sosial
yang maksimum. Islam selalu menekankan agar setiap orang mencari nafkah dengan
(perbuatan-perbuatan) halal.
Oleh karena itu, telah ditetapkan atutan-aturan tertentu yang mengatur dan
menentukan bentuk dan intensitas kegiatan-kegiatan manusia dalam memperoleh
kekayaan. Hal ini begitu dibatasi sehingga serasi dengan kedamaian dan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Maka dari itu, pada tahap manapun
tidak ada kegiatan ekonomi yang bebas dari beban pertimbangan moral. Untuk
tujuan inilah dalam Kitab Suci al Qur’an dikatakan:
                  
Hai
sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
(al Baqarah: 168)
 
Jadi, suatu negara Islam hanya dapat mendorong kegiatan-kegiatan yang sah (halal),
yang sepenuhnya sejalan dengan kebijakan sosial. Karena itulah Islam sangat
tidak menyetujui monopoli sumber daya oleh segelintir manusia kapitalis dan
tekanannya selalu terletak pada pemanfataan sosial yang berguna. Dalam Kitab
Suci al Qur’an dikatakan:
                           

“Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat, serta
menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak
merugi”.
(al Fathir: 9)
 
Dengan cara ini, Islam mengatur kegiatan-kegiatan memperoleh uang dan mengeluarkan
uang sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kesejateraan rakyat.

C. KESIMPULAN
Dari sudut pandang ilmu fiqih, kegiatan ekonomi bukanlah termasuk bab ibadah
mahdhah, melainkan bab mu’amalat. Oleh karena itu, berlaku kaidah
fiqih yang menyatakan bahwa:
اْلأَصْلُ فىِ اْلمـُعَــامَـلَـةِ (غَـيْـرِ ْالـِعـبــَادَةِ)
اْلإِبـــَاحَــةُ إِلاَّ إِذَا مَـــــــادَلَّ الـــدَّلــِيْـــلُ عَـــلَى خِــلاَفـِــهِ
Suatu perkara mu’amalah pada dasarnya dibolehkan untuk dijalankan,
kecuali jika ada bukti larangan dari sumber agama (al Qur’an dan as Sunnah)
 
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa para ekonom Islam yang bertekad untuk memulai
dengan serius, kini telah dapat memperoleh pengertian luas tentang metode
penelitian deduktif dan induktif dalam merumuskan teori dan kebijaksaan Islam.
Karena, merupakan hal yang sahih untuk suatu teori Islam sarat nilai yang ideal
dapat mempunyai dimensi waktu dan ruang. Hal ini diperlukan untuk menjelaskan
tentang perilaku lembaga dan organisasi ekonomik di masa lampau, sekarang dan
membayangkannya untuk masa yang akan datang.
Tetapi hal ini harus dipahami dalam kerangka abadi yang lebih luas dari
prinsip-prinsip al Qur’an dan as Sunnah. Walaupun ekonomi Islam adalah bagian
dari ‘sistem’, tetapi ia juga merupakan suatu ilmu. Perbedaan antara ekonomi
positif dan normatif tidak diperlukan, juga tidak diinginkan; dalam hal-hal
tertentu malah akan menyesatkan.
Namun hal yang harus dicatat, bahwa metode penelitian dapat berupa deduktif,
induktif, atau kombinasi dari keduanya.metode deduktif, sebagaimana yang
dikembangkan oeh para ahli hukum Islam, dapat diterapkan pada ekonomi Islam
dalam mendeduksikan prinsip sistem Islam itu dari sumber-sumber hukum Islam (al
Qur’an, dan as Sunnah). Metode induktif dapat pula digunakan untuk mendapatkan penyelesaian
dari problema ekonomik dengan menunjuk pada keputusan historik yang shahih.



[+/-] Selengkapnya...

Idealisme Mahasiswa Vs Mahasiswa Ideal

Mahasiswa ideal bukan hanya dengan menjadi kutu buku dengan ciri kacamata minus tebal, atau yang hanya rajin mengikuti kuliah demi kuliah.

Mahasiswa ideal adalah yang juga berani bersentuhan dengan persoalan masyarakat. Namun sentuhannya didasarkan pada cita-cita ideal keilmuan ...




ang bermakna, bukan lepas makna. Sehingga, ketika menjadi corong masyarakat, itu karena memang suara di loudspeaker-nya dibutuhkan pada ruang dan waktu yang tepat.
====
Banyak sorotan yang telah diarahkan pada perilaku mahasiswa saat ini. Sorotan terutama pada aktivitas demonstrasi yang dilakukannya. Mahasiswa bahkan sering diidentikkan dengan demonstrasi. Jalan raya di depan sebuah perguruan tinggi telah diketahui sebagai tempat yang empuk bagi aksi demonstrasi mereka.

Demonstrasi adalah ekspresi idealisme mahasiswa. Dengan demonstrasi, mahasiswa menyalurkan pikiran, pandangan, dan kritiknya. Demonstrasi selama ini sepertinya menjadi parlemen jalanan bagi mahasiswa.

Mengapa mahasiswa senang berdemonstrasi? Dengan mudah menjawabnya bahwa untuk menunjukkan protes terhadap kebijakan atau perilaku luar yang dianggapnya merugikan masyarakat, termasuk masyarakat kampus yang mereka wakili.

Lalu mengapa mereka sering melakukan demonstrasi di jalan raya? Itu adalah bagian dari upaya untuk mencari perhatian publik, dan hakikat demonstrasi adalah aksi yang seharusnya diperlihatkan. Karena bila dilakukan di dalam kampus,

ada kehawatiran bahwa suara mereka tidak langsung didengar oleh masyarakat atau pejalan raya. Bahkan ada kekhawatiran tidak diliput oleh media yang bisa diakses oleh masyarakat secara luas.
Persoalannya, mengapa mahasiswa sering terjebak pada aksi demonstrasi yang anarkis? Di sinilah masalahnya.

Kecenderungan pemahaman mahasiswa bahwa sebuah demonstrasi yang sukses bila menimbulkan dampak karena dampak itulah yang nantinya bakal menjadi pertimbangan pengambil kebijakan untuk menimbang ulang protes secara terbuka yang dilakukan oleh mahasiswa.

Karena dampak itulah, mahasiswa berdemo di jalan raya ramai yang sering menimbulkan masalah. Jalan raya bukanlah diperuntukkan untuk tempat demo. Jalan raya adalah tempat umum yang dilalui oleh orang-orang yang mempunyai hajatan, keperluan, atau urusan,

yang mungkin ada yang di antaranya yang sangat mendesak. Menghalangi mereka karena jalanan terblok tentu menjadi masalah tersendiri. Sementara urusan yang mereka jalankan bukan saja untuk kepentingan mereka sendiri.

Ketika mereka sudah berada di jalan raya, mahasiswa sangat rentan disusupi oleh pengaruh yang membuat mereka lepas kontrol karena provokasi dari orang-orang tertentu untuk mengarahkan mahasiswa bertindak anarkis, misalnya saat berhadapan dengan aparat keamanan.

Murni Idealisme?

Ironis memang selama ini, karena mahasiwa memperjuangkan nasib rakyat, termasuk nasib mereka yang terhalangi saat mahasiswa berdemo di jalan raya. Sebuah ironi karena yang diperjuangkan adalah sebuah cita-cita ideal menurut persepsi mahasiswa,

tapi terkadang cara memperjuangkannya adalah kontraproduktif dengan idealisme tersebut. Perjuangan dengan cara meresahkan pengguna jalan, merusak jalan raya karena membakar ban, menyebar polusi karena emisi dari ban yang terbakar, menyandera pengendara mobil tangki atau truk, tentu semuanya cara yang cenderung bertolak belakang dengan pencapaian idealisme itu.

Menjadi mahasiswa yang memiliki idealisme memang perlu. Mahasiswa selalu dikaitkan dengan idealisme, bahkan menjadi mahasiswa selalu diidentikkan dengan idealisme itu sendiri. Mahasiswa sering dilihat seperti kelompok terpelajar yang belum memiliki kepentingan politik praktis, sehingga gagasan dan pikiran mereka cenderung dianggap objektif.

Mahasiswa sering ditempatkan sebagai mereka yang belum terkooptasi oleh kepentingan materi karena hidup mereka belumlah dicekoki oleh peran materi yang terkadang menyelewengkan niat tulus. Mahasiswa sering dikaitkan dengan mereka yang apa adanya, tidak neko-neko, sehingga gerakan, pikiran, kritik dan aksi sosialnya dianggap sebagai murni untuk tujuan perubahan.

Namun, idealisme mahasiswa yang sering dilengketkan di atas belumlah cukup untuk mengantar mereka menjadi mahasiswa ideal. Mahasiswa yang melakukan demo secara anarkis adalah bisa saja mereka memiliki idealisme. Mereka digerakkan oleh idealisme yang mampu menggetarkan otak dan otot mereka untuk beraksi.

Mahasiswa ideal sejatinya dilihat dari sudut pandang aktivisme dan pemikiran. Dua hal yang berpadu dalam tradisi kehidupan kampus yang mereka lakoni. Dari segi aktivisme, gerakan mahasiswa telah menoreh catatan penting terhadap sejarah pencarian identitas bangsa ini,

mulai dari sejak awal berdirinya sebagai negara bangsa sampai pada kontribusinya yang menentukan pada lahirnya Orde Reformasi di negeri ini. Di sisi lain, dari mahasiswa-lah yang diharapkan muncul bibit pemikir pembangunan bangsa dengan pikiran-pikiran brilian yang mampu menerobos sekat-sekat keilmuan dan melahirkan pencerahan pengetahuan untuk kesejahteraan masyarakat.

Artinya, menempatkan mahasiswa dalam kerangka ideal memang perlu melihat dari dua unsur tersebut. Mahasiswa ideal dalam perspektif penulis adalah bukan karena semata yang mempunyai idealisme. Mahasiswa ideal adalah yang mampu menampilkan idealismenya dengan cara yang elegan.

Mereka mampu melihat secara jelas cara yang terbaik mengekspresikan idenya. Mereka melihat bahwa cara-cara yang banyak dilakukan selama ini bukanlah sesuatu yang ideal. Mereka mampu melihat indikator tidak idealnya cara tersebut.

Misalnya, banyaknya keluhan dari masyarakat umum apakah melalui bincang-bincang di gardu, melalui sms dan surat pembaca di media dan juga keprihatinan dari pemerintah sendiri atas ulah tersebut.

Singkatnya, menjadi mahasiswa ideal adalah mereka yang mampu membaca dan mengalkulasi efek dari aksi-aksi mereka, termasuk efek berupa pandangan masyarakat luas. Mahasiswa ideal adalah mereka yang turun ke jalan raya bila memang masyarakat secara luas menghendakinya.

Mahasiswa ideal adalah mereka ingin memecahkan masalah masyarakat tanpa menimbulkan masalah lebih besar seperti yang sering terjadi selama ini.

Mahasiswa ideal adalah mereka yang aksinya selalu mempertimbangkan tanggung jawab pencitraan. Mereka mempertimbangkan citra yang harus dipelihara di pundaknya, apakah sebagai harapan orang tua, pemuda harapan umat, calon intelektual negeri, dan pelanjut generasi bangsa.

Mereka berbuat atas dasar pertimbangan pencitraan dan tanggung jawab sosialnya tersebut. Bila aksinya mengancam beban pencitraan tersebut, maka mereka tidak akan melakukannya.

Mahasiswa ideal adalah mereka yang berorientasi pada pemberdayaan pemikiran, yaitu yang rajin melakukan pengasahan intelektual. Mereka sadar bahwa mengasah intelektual tentunya tidak bisa dilakukan di jalan raya atau di pintu gerbang kampus.

Mengasa intelektualitas sejatinya dilakukan di meja kelas, di perpustakaan, di pusat-pusat kajian dan pengkaderan. Pengasahan intelektualisme inilah yang merajut mahasiswa untuk memiliki ketajaman berpikir.

Ketajaman berpikir inilah yang kelak diharapkannya sebagai modal penting setelah meninggalkan kampus. Pikiran-pikiran mencerahkan adalah hal yang sangat berguna untuk dibagi ke masyarakat. Singkatnya, mahasiswa ideal adalah mereka yang tercerahkan.

Dalam kaitan dengan visi UIN Alauddin sebagai lembaga pendidikan Islam tempat menggodok mahasiswa, mahasiswa ideal adalah mereka yang memiliki "inner power" atau istilah Rektor UIN Alauddin adalah "inner capacity".

Inner capacity yang menjadi visi pengembangan UIN Alauddin pada masa kepemimpinan Azhar Arsyad setidaknya memiliki empat aspek penting. Pertama, pembelajaran mahasiswa untuk menjadikan mereka memiliki perangkat akhlak mulia. Dengan orientasi pendidikan untuk pembenahan akhlak mulia, perilaku mahasiswa diharapkan mampu menampilkan perilaku yang menenangkan bukan meresahkan.

Aspek pertama ini tentunya mencegah demonstrasi yang anarkis dan tidak produktif. Aspek berikutnya, mahasiswa yang terampil. Mahasiswa yang terampil inilah yang mengarahkan pada kemampuannya untuk hidup secara layak di masyarakat.

Aspek berikutnya adalah mahasiswa yang berpengetahuan luas. Mereka memiliki wawasan yang diperlukan untuk berkontribusi pada kompleksitas kehidupan, termasuk pengetahuan bahasa asing. Aspek yang terakhir adalah kemampuan berpikir bebas.

Mahasiswa dengan aspek ini akan memiliki kreativitas dan kemampuan berimajinasi serta improvisasi dalam penjelajahan ilmu. Karena memiliki akhlak yang mulia, pemikiran bebas yang dimilikinya tidak dihawatirkan untuk menimbulkan keresahan sosial.

Menjadi mahasiswa ideal tidak perlu menjadi spiderman, sebuah cerita fiksi manusia laba-laba yang bisa terbang dan melengket di gedung-gedung tinggi sebagai penyelamat setiap ada anggota masyarakat yang menghadapi masalah,

karena memang itu hanya dalam cerita komik dan film Hollywood yang tidak mungkin dilakukan bukan hanya oleh mahasiswa, tetapi manusia secara umum. Untuk menjadi ideal, mahasiswa hanya perlu menyelamatkan dirinya dari "korban" idealisme,

yaitu mereka yang hanya menjadikan demonstrasi sebagai kompensasi kesemrawutan kuliahnya, dengan gagah-gagahan berteriak di jalan dikelilingi gumpalan asap ban yang dibakarnya.



[+/-] Selengkapnya...

Macam-Macam Badan Usaha

Anda sebagai pemilik usaha bebas untuk memilih bentuk badan hukum mana yang akan dijadikan badan hukum untuk usaha Anda. Hanya saja, Anda mesti tahu bahwa setiap bentuk badan hukum terikat oleh ketentuan hukum yang berbeda-beda. Termasuk hak dan kewajiban pemiliknya, berbeda-beda pula untuk masing-masing badan hukum.
Ada 4 macam golongan badan hukum, yaitu Perusahaan Perseorangan, Firma, CV, dan PT
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah bentuk




bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh seorang wirausaha. Dia bertanggungjawab atas segala harta kekayaan perusahaan tersebut dan mempunyai hak atas seluruh keuntungan dari hasil usaha. Namun dia juga mempunyai kewajiban tidak terbatas akan hutang yang ditanggung perusahaan apabila mengalami kerugian. Hal ini karena seluruh harta kekayaan pribadinya berada dalam status jaminan bagi usaha yang akan dijalankannya.

Kelebihan-kelebihan Perusahaan Perorangan :
Kelebihan-kelebihan bentuk usaha perseorangan adalah sebagai berikut:
Mudah dibentuk, murah biaya pembentukannya dan banyak di negara tidak memerlukan ijin pembentukan dari pemerintah.
Keuntungan hanya dinikmati oleh satu orang, yaitu wirausaha/pendiri usaha tersebut.
Pembuatan keputusan dan pengendalian hanya dilakukan oleh satu orang sehingga orang tersebut benar-benar mengetahui bisnis yang dijalankannya.
Fleksibel dalam arti manajemen dapat dengan mudah bereaksi terhadap keputusan harian.
Relatif tidak ada kontrol dari pemerintah sehingga pajak yang harus dibayarkan adalah pajak pribadi/penghasilan bukan pajak usaha.
Kekurangan-kekurangan :
Tanggung jawab utang tidak terbatas. Artinya apabila terjadi kewajiban pembayaran maka kewajiban itu harus dipenuhi dengan menyerahkan seluruh harta perusahaan dan pribadi pemilik .
Jarang ada yang bertahan lama, di mana hal ini dapat saja disebabkan meninggalkan wirausaha (pendiri atau pemilik).
Relatif sulit untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan bunga rendah.
Relatif bergantung hanya pada pola pikir satu orang saja sehingga apabila dijalankan orang, tidak berpengalaman maka ancaman kegagalan adalah sangat besar.
2. Persekutuan (Firma atau CV)
Persekutuan (Firma atau Komanditer-CV) merupakan bentuk organisasi bisnis dimana dua orang atau lebih bertindak sebagai pemilik dari usaha sehingga tanggung jawab dan hak akan ditanggung oleh mereka.

Firma adalah perusahaan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah satu nama bersama di mana partner-partnernya langsung dan sendiri-sendiri bertanggung jawab terhadap pihak ketiga. Di Indonesia bentuk firma banyak dipakai oleh perusahaan kantor konsultan manajemen, kantor pengacara, konsultan pajak, dan akuntansi.

Sedangkan persekutuan komanditer (CV) adalah perusahaan yang didirikan untuk menjalankan suatu usaha yang dibentuk oleh satu orang atau lebih sebagai pihak yang bertanggung jawab renteng (solider) dan satu orang atau lebih sebagai pihak lain yang mempercayakan uangnya.

Pada bentuk usaha jenis persekutuan ini, tugas/tanggung jawab masing-masing pendiri harus dijelaskan dalam akte pendirian perusahaan. Berikut ini contoh informasi yang harus dimasukkan ke dalam perjanjian antara lain: data-data pribadi para pendirinya, jumlah modal yang disetorkan, tanggung jawab manajemen dari para pendirinya, kekuasaannya, pembagian keuntungan, dan pembagian hutang.

Disamping persyaratan pendirian ini, perlu pula dipahami bahwa dalam bentuk CV salah seorang pendiri harus berfungsi sabagai general mitra yang bertangung jawab penuh atas pengendalian perusahaan dan hutang yang mungkin timbul. Sedangkan partner yang lain dapat berfungsi sebagai silent partner yaitu partner yang berperan tidak aktif pada bisnis yang akan dijalankan.

Kelebihan-kelebihan Persekutuan
Beberapa kelebihan dari bentuk persekutuan, baik firma maupun komanditer, adalah sebagai berikut:
Lebih mudah dan murah pembentukannya.
Pendiri dapat langsung menikmati keuntungan yang diperolehnya berdasarkan atas perjanjian yang telah dibuat.
Performa kerja yang umumnya baik karena kemampuan bekerjasama serta saling menunjang antara mitra dalam menjalankan bidang usaha serta penguasaan aspek-aspek penting dalam perusahaan.
Fleksibilitas lebih baik, respon terhadap tantangan bisnis dapat dilakukan dengan cepat.
Pengawasan dari pemerintah yang relatif longgar dan sangat jarang dilakukan intervensi dalam pengendalian suatu persekutuan.
Kemudahan perpajakan, para pendiri persekutuan hanya membayar pajak individu saja (PPh).
Kekurangan-kekurangan
Beberapa kelemahan dari bentuk persekutuan, baik firma maupun komanditer, adalah sebagai berikut:
Adanya pembagian hutang yang tidak berimbang dimana seorang mitra (aktif) harus menanggung seluruh hutang dari persekutuan yang ada.
Jarang ada yang yang bertahan lama, hal ini dapat disebabkan oleh meninggalnya pendiri atau pemilik dari perusahaan tersebut.
Relatif sulit untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan bunga yang rendah.
Banyak terjadi persekutuan dijalankan dengan bergantung hanya pada pola pikir general partner sehingga apabila orang ini tidak berpengalaman dalam bisnis yang akan digelutinya maka ancaman kegagalan sangat besar.
Kesulitan dalam meredam keinginan masing-masing mitra dalam upayanya memajukan perusahaan serta mencapai kompromi atas suatu keputusan atau kebijakan. Faktor yang terakhir ini benar-benar menentukan sukses atau tidaknya persekutuan itu di dalam menjalankan roda usahanya. Karena hanya dengan pengertian yang mendalam yang disertai dengan kemampuan berhubungan yang baik maka persekutuan dapat menjalankan roda usaha bisnis yang diinginkan.
3. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) merupakan badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persayaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang PT, serta peraturan pelaksanaannya. Biasanya ijin pendirian PT akan dilaksanakan sepanjang PT tersebut tidak bertentangan dengan Undang-undang ketertiban umum dan kesusilaan yang ada, (lebih lengkap lihat UU No. 1 1999 tentang PT). Badan hukum ini sudah sangat populer di Indonesia. Terutama pada perusahaan-perusahaan yang telah tumbuh berkembang. Perusahaan yang akan go public terbuka juga harus berstatus PT. Sehingga kita mengenal PT. Danamon, Tbk, PT. Telkom, Tbk dan seterusnya.

Kelebihan-kelebihan PT
Adanya tanggung jawab atas hutangnya yang terbatas. Tanggung jawab hutang yang harus dibayar hanya terbatas atas jumlah saham yang dimiliki.
Adanya kemungkinan untuk menperjualbelikan saham yang dimilikinya.
Umumnya memiliki jangka waktu operasi tidak terbatas.
Relatif lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dengan nilai nominal yang besar untuk jangka waktu panjang dan tingkat bunga rendah.
Adanya kemungkinan untuk alih teknologi dan ilmu dimana para pemegang saham dapat dengan mudah menyewa tenaga profesional untuk menjalankan perusahaan yang ada.
Kekurangan-kekurangan PT
Keterbatasan dalam jenis-jenis bidang yang dijalankan. Umumnya bidang-bidang usaha yang dijalankan oleh PT ditentukakan oleh ijin yang dikeluarkan serta peraturan-peraturan yang berlaku.
Adanya perbedaan kepentingan di dalam menjalankan PT. Terkadang pemilik saham minoritas dikalahkan oleh kepentingan pemilik saham mayoritas.
Adanya kewajiban-kewajiban untuk membuat laporan ke berbagai pihak.
Biaya yang tidak sedikit untuk mendirikan suatu PT.
Adanya sistem pajak yang menyebabkan seorang pemegang saham membayar pajak ganda di mana pajak atas PT itu sendiri, deviden yang diterima serta pajak individunya.


Perbedaan antara Usaha Perseorangan, Persekutuan, dan PT
No.
Karakteristik
Perusahaan Perseorangan
Persekutuan
PT
1.
Metode pembentukan
Dibentuk atas keinginan pemiliknya
Dibentuk atas keinginan berbagai pihak
Anggaran dasar diterbitkan oleh instansi pemerintah yang berwenang
2.
Posisi hukum
Bukan entitas terpisah, pemilik adalah bisnisnya
Bukan entitas hukum terpisah
Selalu merupakan entitas hukum terpisah dan berbeda dengan pemiliknya. Adanya suatu fiksi legal untuk tujuan memiliki harta dan menjadi pihak bagi legitimasi
3.
Pertanggungjawaban
Tanggung jawab tidak terpisah
Tak terbatas (kecuali untuk kerjasama terbatas pada CV terbatas)
Terbatas untuk pemegang saham dan pemegang saham tidak bertanggunga jawab atas hutang PT
4.
Jangka Waktu
Ditentukan oleh pemilik. Pembubaran secara otomatis sesuai dengan keinginan pemiliknya.
Dibubarkan dengan persetujuan pihak-pihak yang bersekutu, dengan kematian dari satu atau lebih pemiliknya atau dengan mundurnya salah satu dari sekutu
Dapat mempunyai keberadaan selama-lamanya
5.
Pemindahan kepemilikan
Kepemilikan dapat dialihkan, tetapi firma milik individu tersebut tidak harus bubar
Meskipun kepemilikan CV dapat dialihkan dengan penunjukkan, namun si tertunjuk tidak mempunyai hak penuh atas keputusan
Saham kepemilikan dapat dengan mudah dialihkan
6.
Manajemen
Sepenuhnya ada pada tangan pemilik
Masing-masing sekutu utama mempunyai hak suara langsung dan sama manajemen kecuali ditentukan secara lain pada perjanjian yang dibuat
Pemegang saham memiliki direktur yang menentukan kebijakan dengan penentuan tugas-tugas yang harus dijalankan
7.
Pajak
Pemilik membayar pajak pribadi atas pendapatan bisnisnya
Masing-masing sekutu membayar proporsional dari pajak penghasilan atas keuntungan bersih CV
Pajak ganda, PT membayar pajak penghasilan atas keuntungan bersih tanpa pengurangan untuk devidan -dan pemegang saham membayar pajak pribadinya
8.
Biaya Organsasi, biaya lisensi tahunan, dan laporan tahunan
Tidak ada
Tidak ada
Semua diperluakan



[+/-] Selengkapnya...

Perjalanan Panjang Ekonomi Indonesia

Bila tidak menarik pelajaran dari kesalahan-kesalahannya, maka negara yang bersangkutan akan terkutuk untuk mengulangi kembali sejarah tersebut. 1)
1) George Santayana, seperti dikutip oleh Humala M.T. Oppusunggu dalam Berhentilah Bicara!: Seruan bagi Ekonom Indonesia, Penerbit Djambatan, Jakarta 2000, halaman vii.


 
PENDAHULUAN
Penulis sengaja mengutip kata-kata bijak yang dilontarkan oleh seorang sastrawan dan filsuf termasyhur Amerika berdarah Hispanik, George Santayana, semata-mata karena kalimat bijak itu sangat tepat (precise) untuk menjadi sebuah


"peringatan" (warning) bagi bangsa yang tengah berada dalam kesulitan ini.
Bangsa Indonesia, sepanjang sejarahnya telah melalui berbagai pembabakan. Mulai dari era kejayaan Nusantara lama (Sriwijaya dan Majapahit), yang tak lama setelah keruntuhannya segera disambut oleh era kolonialisme yang menyakitkan, sampai dengan era kemerdekaan yang di dalamnya juga telah terisi dengan lembaran-lembaran sejarah perekonomian yang kelam. Sesungguhnya, sejarah telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua.
Jika suatu bangsa dengan sengaja berani melupakan catatan faktual sejarah, maka bangsa itu tidak akan pernah mencapai kemakmuran dan kecerdasan. Bahkan sangat mungkin akan menjadi sebuah blunder, yang dapat menjerumuskan bangsa itu ke tataran yang lebih hina dari seekor keledai. Bukankah seekor keledai yang bodoh sekalipun tidak pernah terantuk batu yang sama?

SEPINTAS PEMBABAKAN EKONOMI INDONESIA
Berdasarkan pengalaman sejarah, sistem ekonomi pasar selalu mengalami pasang surut yang dapat digambarkan dalam sebuah kurva konjungtur ekonomi. Kurva tersebut terdiri dari beberapa bagian, antara lain: masa pertumbuhan, masa puncak kemakmuran (peak of wealth), masa kemunduran, masa keterpurukan (peak of crises). Setelah krisis dapat teratasi, maka akan disambung dengan masa pemulihan (recovery), pertumbuhan, dan seterusnya hingga membentuk seperti gelombang sinus.
Ditinjau dari periode waktunya, masing-masing babak memiliki durasi yang hampir konsisten, yaitu membentuk siklus waktu yang relatif tidak jauh berbeda antara gelombang satu dengan lainnya. Oleh karena itu, gabungan dari gelombang-gelombang siklus ekonomi tersebut dapat ditarik menjadi kesimpulan yang dikenal dengan konjungtur perekonomian.
Berdasarkan pengalaman sejarah Indonesia sejak era kemerdekaan sampai sekarang, panjang gelombang tersebut dapat dikategorikan dalam gelombang jangka pendek (tujuh tahunan) dan gelombang jangka panjang (35 tahunan). Gelombang jangka pendek tujuh tahunan dapat diringkas sebagai berikut. 2)
1945 - 1952 Ekonomi Perang
1952 - 1959 Pembangunan Ekonomi Nasional
1959 - 1966 Ekonomi Komando
1966 - 1973 Demokrasi Ekonomi
1973 - 1980 Ekonomi Minyak
1980 - 1987 Ekonomi Keprihatinan
1987 - 1994 Ekonomi Konglomerasi
1994 - 2001 Ekonomi Kerakyatan
2) Mubyarto, "Siklus Tujuh Tahunan Ekonomi Indonesia (1931-1966-2001-2036)", dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 16 No. 3, Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2000, halaman 246.
Masing-masing tahap dalam siklus tersebut telah ditandai dengan ciri-ciri khusus yang tidak terdapat pada periode sebelum dan sesudahnya. Misalnya, pada periode Ekonomi Konglomerasi, periode ini dipicu oleh liberalisasi sektor perbankan, yang disusul dengan tumbuhnya imperium usaha konglomerasi yang bermunculan seperti cendawan di musim hujan.
Pada periode tersebut ditandai dengan pembangunan ekonomi bersifat sentralistis, rezim penguasa yang otoriter, serta birokrasi yang korup. Pembangunan yang "kebablasan" tersebut akhirnya mengantar bangsa besar ini ke arah periode krisis yang menyakitkan. Salah satu dampak positif yang ditimbulkan dari krisis ekonomi adalah tumbuhnya kesadaran akan kekeliruan strategi pembangunan yang dilakukan selama ini. Oleh karena itu, periode ini segera disambung dengan babak baru yang lebih membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan ekonominya secara mandiri, dengan didukung oleh iklim dan perhatian negara yang memadai. Era ini dikenal dengan era ekonomi kerakyatan.
Paper pendek ini tidak akan menyorot pembabakan tersebut secara keseluruhan, tetapi hanya akan difokuskan pada dua isu besar yang pernah mengemuka, yaitu isu globalisasi ekonomi dan pembahasan pada periode krisis ekonomi. Dua isu besar ini sangat relevan untuk diangkat, sehubungan dengan besarnya pengaruh yang ditimbulkan bagi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia. Isu globalisasi telah membuat "kalang kabut" negara-negara berkembang yang tidak memiliki infrastruktur ekonomi yang memadai. Di lain pihak, isu globalisasi ini menjadi semacam "bahan bakar" bagi negara-negara maju untuk meningkatkan ekselerasi pertumbuhan ekonomi dan penetrasi ke pasar internasional.
 
ISU GLOBALISASI
Salah satu refleksi dari kegagapan bangsa Indonesia dalam menyikapi sejarah ekonominya adalah ketika dihadapkan pada isu santer yang dikenal dengan globalisasi, yang di dalamnya terkandung sejumlah obsesi, tantangan, konsekuensi, dan harapan akan kehidupan di masa depan. Globalisasi ekonomi hanya membuat makmur sebagian kecil orang (atau negara) di dunia ini, tetapi lebih banyak orang (bangsa/negara) yang dibuat susah, repot dan capek. Melelahkan. 3)
3) Mubyarto, Membangun Sistem Ekonomi, PT BPFE Yogyakarta, 2000, halaman 42.
Jika kita mau belajar dari sejarah, globalisasi sebenarnya bukanlah fenomena baru dalam kancah panjang ekonomi Indonesia. Jauh hari sebelum muncul nation state, arus perdagangan dan migrasi lintas benua telah berlangsung sejak lama. Jauh hari sebelumnya, perdagangan regional juga telah membuat interaksi antarsuku bangsa terjadi secara alamiah, natural.
Dua dekade menjelang Perang Dunia I, arus uang internasional telah mempererat ikatan antara negara-negara Eropa dengan Amerika Serikat, Asia, Afrika, dan Timur Tengah. Pasar modal mengalami booming di kedua sisi Atlantik. Sementara itu, bank dan investor-investor swasta sibuk mendiversifikasikan portofolionya, dari Argentina terus melingkar Pasifik hingga ke Singapura. Namun demikian, sejalan dengan siklus ekonomi dan politik dunia, gelombang globalisasi pun juga mengalami pasang surut. Salah satu kekuatan yang melatarbelakangi adalah adanya tarik-menarik antara paham internasionalisme dengan paham nasionalisme atau bahkan dengan isolasionisme.
Dicermati dari segi intensitas dan cakupannya, sebenarnya gelombang globalisasi yang melanda seluruh dunia sejak dekade 1980-an telah jauh berbeda dari gelombang yang sama pada periode sebelumnya. Proses konvergensi akibat dari globalisasi dewasa ini praktis telah menyentuh hampir seluruh sendi kehidupan, yang tidak saja merambah di segala bidang (ekonomi, sosial, budaya, politik, dan ideologi), melainkan juga telah menjamah ke dalam tataran sistem, proses, pelaku, dan events. Sekalipun demikian, tidak berarti bahwa prosesnya selalu berjalan dengan mulus. Ada kecenderungan bahwa gelombang globalisasi yang dahsyat menerpa itu ternyata juga disertai dengan fragmentasi. 4)
4) Clark, Ian (1997). Globalization and Fragmentation: International Relations in the Twentieth Century. Oxford & London: Oxford University Press, halaman 1-2.
Dewasa ini, banyak ekonom dan kritisi yang memandang bahwa globalisasi merupakan keniscayaan sejarah, oleh karena itu terjangan arusnya tak mungkin dapat dibendung lagi. Pandangan semacam ini muncul sebagai reaksi atas pendapat sebagian ekonom yang justru prihatin terhadap kecenderungan perkembangan ekonomi dunia yang kian tak menentu dan sangat rentan dengan gejolak. Terutama akibat dari arus finansial global yang semakin "liar". Padahal, kita semua tahu bahwa tidak semua negara memiliki daya saing (dan daya tahan) yang cukup untuk terlibat langsung dalam kancah lalu-lintas finansial global, yang tak lagi mengenal batas-batas teritorial negara, dan cenderung semakin sulit untuk dikontrol oleh pemerintah sebuah negara yang berdaulat.
Globalisasi juga dikhawatirkan akan memunculkan suatu bentuk eksploitasi baru, yaitu eksploitasi oleh financial-driven economies terhadap good-producing economies. Kelompok pertama memiliki keleluasaan yang sangat besar dalam merekayasa bentuk-bentuk transaksi keuangan yang sifatnya "semu". Artinya, transaksi yang mereka lakukan sebenarnya tidak memberikan kontribusi produktif bagi peningkatan kesejahteraan riil masyarakat. Ini semua terjadi karena "uang" dan "aset finansial" lainnya saling diperdagangkan sebagaimana halnya sebuah komoditas. 5)
5) Michel Chossudovsky, The Globalisation of Poverty: Impacts of IMF and World Bank Reforms. London & New Jersey: Zed Books., 1997, halaman 332
Bagaimanapun juga, sektor finansial tidak pernah terlepas kaitannya dengan sektor riil. Keberadaan sektor finansial, dengan segala bentuk kerumitan instrumen dan berbagai lembaga keuangan yang menopangnya, tidak mungkin bisa berdiri sendiri. Sehebat dan secanggih apa pun sektor finansial itu, pada intinya mereka tetap merupakan fasilitator bagi eksistensi sektor riil.
Jika dalam kenyataan kini makin nampak bahwa kedua sektor ini telah mengalami lepas kaitan (decoupling), maka masyarakat tinggal menunggu waktu akan datangnya kehancuran peradaban. Atau (minimal) bersiap-siap untuk hidup dalam kegemerlapan artifisial dengan segala konsekuensinya. Oleh karena itu, tidak ada cara lain bagi kita untuk sungguh-sungguh mengupayakan terbentuknya suatu tatanan baru, yang menempatkan kembali sektor finansial pada fungsinya yang hakiki. Sayangnya, dewasa ini kita hidup dalam alam realitas yang sudah terlanjur menempatkan uang dan perangkat finansial lainnya sebagai suatu komoditas. Telah banyak negara yang tersungkur dan terseret oleh arus permainan kapitalisme finansial yang berperilaku semakin "buas". Suatu perekonomian yang menapaki tahap demi tahap perkembangan, yang telah ditumbuhkan oleh peluh keringat berjuta-juta rakyatnya, tiba-tiba saja bisa diluluh-lantakkan dalam sekejap dengan cara mengguncang nilai mata uangnya (Lenin=s dictum) hingga tersungkur tanpa kekuatan untuk membela diri. 6)
6) Milton Friedman, Capitalism and Freedom: The Classic statement of Milton Friedman=s Economic Philosophy, The University of Chicago Press, Chicago and London, 1982, halaman 39.
Sebetulnya, kesadaran akan bahaya kapitalisme dengan sosok seperti sekarang ini sudah mulai tumbuh. Di antaranya justru datang dari kalangan pemikir Barat sendiri, termasuk para pemikir di lembaga-lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia. 7) Anehnya, justru kesadaran seperti itulah yang saat ini kurang muncul di negara kita (dan negara berkembang pada umumnya) sehingga secara "sukarela" mereka mau menerjunkan diri ke dalam ajang permainan yang sangat "buas" ini.
7) Jeffrey E. Garten,"Why the Global Economy is Here to Stay." Business Week, March 23, Washington, 1998, halaman 9.
Pemikiran-pemikiran alternatif sebagaimana sudah sangat sering dilontarkan oleh ekonom seperti Prof. Dr. Mubyarto atau juga oleh para "ekonom kontemporer" lain seperti Hartojo Wignjowijoto, atau Prof. Dr. Sritua Arief, nampaknya perlu diwartakan dan ditawarkan kepada masyarakat dunia, untuk benar-benar menciptakan tatanan ekonomi yang lebih sehat. Tentu saja, gagasan bagi terbentuknya tatanan baru itu membutuhkan waktu dan pengkajian yang cermat. Target awal yang paling penting dari semua itu adalah memunculnya kesadaran masyarakat akan rapuh dan rentannya sistem yang berlaku sekarang ini.
Sistem ekonomi yang berlaku sekarang ini nyata-nyata telah mendorong perilaku konsumtif masyarakat dan telah menyeret begitu jauh perekonomian nasional untuk tumbuh secara instant. Hanya negara-negara kaya dengan perangkat kelembagaan ekonomi politik yang mantaplah yang bisa mengeliminasikan dampak-dampak negatif dari gelombang pergerakan finansial global ini.
Negara-negara yang kuat tidak perlu lagi bergelimangan peluh untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan rakyatnya. Mereka cukup melakukan rekayasa finansial yang menghasilkan kemelimpahan dana untuk membeli berbagai macam kebutuhan fisiknya. Sebaliknya, negara-negara yang menghasilkan produk riil (barang) tidak pernah bisa menikmati hasil yang layak. Sebelum peluh mereka mengering, nilai uang riil yang dihasilkan itu telah disedot oleh gejolak kurs dan tercekik oleh tingginya suku bunga. Bukankah hidup di dunia seperti ini sungguh sangat berisiko bagi peradaban umat manusia itu sendiri?
Perilaku ekonomi yang "tidak wajar" seperti itu tidak hanya dilakukan oleh para aktor pasar finansial internasional seperti George Soros, tetapi juga telah meracuni para pelaku bisnis di Indonesia. Hampir semua imperium bisnis di Indonesia telah melakukan beragam rekayasa finansial, sehingga memungkinkan mereka menjelma dalam bentuk gurita konglomerasi secara instant. Langkah mereka semakin mulus setelah disangga oleh sistem politik yang otoriter dan birokrasi yang korup.
KRISIS EKONOMI
Di tengah dinamika ekonomi global yang terus-menerus berubah dengan akselerasi yang semakin tinggi sebagaimana digambarkan di atas, Indonesia mengalami terpaan badai krisis yang intensitasnya telah sampai pada keadaan yang nyaris menuju kebangkrutan ekonomi.
Krisis ekonomi - yang dipicu oleh krisis moneter - beberapa waktu yang lalu, paling tidak telah memberikan indikasi yang kuat terhadap tiga hal. Pertama, kredibilitas pemerintah telah sampai pada titik nadir. Penyebab utamanya adalah karena langkah-langkah yang ditempuh pemerintah dalam merenspons krisis selama ini lebih bersifat "tambal-sulam", ad-hoc, dan cenderung menempuh jalan yang berputar-putar.
Selain itu, seluruh sumber daya yang dimiliki negeri ini dicurahkan sepenuhnya untuk menyelamatkan sektor modern dari titik kehancuran. Sementara itu, sektor tradisional, sektor informal, dan ekonomi rakyat, yang juga memiliki eksistensi di negeri ini seakan-akan dilupakan dari wacana penyelamatan perekonomian yang tengah menggema.
Kedua, rezim Orde Baru yang selalu mengedepankan pertumbuhan (growth) ekonomi telah menghasilkan crony capitalism yang telah membuat struktur perekonomian menjadi sangat rapuh terhadap gejolak-gejolak eksternal. Industri manufaktur yang sempat dibanggakan itu ternyata sangat bergantung pada bahan baku impor dan tak memiliki daya tahan. Sementara itu, akibat "dianak-tirikan", sektor pertanian pun juga tak kunjung mature sebagai penopang laju industrialisasi. Yang saat itu terjadi adalah derap industrialisasi melalui serangkaian kebijakan yang cenderung merugikan sektor pertanian. Akibatnya, sektor pertanian tak mampu berkembang secara sehat dalam merespons perubahan pola konsumsi masyarakat dan memperkuat competitive advantage produk-produk ekspor Indonesia.
Salah satu faktor terpenting yang bisa menjelaskan kecenderungan di atas adalah karena proses penyesuaian ekonomi dan politik (economic and political adjustment) tidak berlangsung secara mulus dan alamiah. Soeharto-style state-assisted capitalism nyata-nyata telah merusak dan merapuhkan tatanan perekonomian. Memang di satu sisi pertumbuhan ekonomi yang telah dihasilkan cukup tinggi, namun mengakibatkan ekses yang ujung-ujungnya justru counter productive bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Ketiga, rezim yang sangat korup telah membuat sendi-sendi perekonomian mengalami kerapuhan. Secara umum, segala bentuk korupsi akan mengakibatkan arah alokasi sumber daya perekonomian menjurus pada kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan tidak memberikan hasil optimum. Dalam kondisi seperti ini pertumbuhan ekonomi memang sangat mungkin terus berlangsung, bahkan pada intensitas yang relatif tinggi. Namun demikian, sampai pada batas tertentu pasti akan mengakibatkan melemahnya basis pertumbuhan.
Selanjutnya, praktik-praktik korupsi secara perlahan C tapi pasti C telah merusak tatanan ekonomi dan pembusukan politik yang disebabkan oleh perilaku penguasa, elit politik, dan jajaran birokrasi. Keadaan semakin parah ketika jajaran angkatan bersenjata dan aparat penegak hukum pun ternyata juga turut terseret ke dalam jaringan praktik-praktik korupsi itu.
Hancurnya kredibilitas pemerintah yang dibarengi dengan tingginya ketidakpastian itu telah menyebabkan terkikisnya kepercayaan (trust). Yang terjadi dewasa ini tidak hanya sekadar pudarnya trust masyarakat terhadap pemerintah dan sebaliknya, melainkan juga antara pihak luar negeri dengan pemerintah, serta di antara sesama kelompok masyarakat. Yang terakhir disebutkan itu tercermin dengan sangat jelas dari keberingasan massa terhadap simbol-simbol kekuasaan serta kemewahan dan terhadap kelompok etnis Cina, seperti yang dikenal dengan peristiwa Mei 1998.
Sementara itu, krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dapat dilihat dari respons masyarakat yang kerap kali berlawanan dengan tujuan kebijakan yang ditempuh pemerintah. Misalnya, kebijakan pemerintah yang seharusnya berupaya menggiring ekspektasi masyarakat ke arah kanan, justru telah menimbulkan respons masyarakat menuju ke arah kiri, dan sebaliknya. Faktor lainnya adalah semakin timpangnya distribusi pendapatan dan kekayaan, sehingga mengakibatkan lunturnya solidaritas sosial.
KESIMPULAN
Tumbangnya imperium konglomerasi membuat indikasi di atas semakin kuat. Bahwa sosok kerajaan bisnis yang dibangun di atas fondasi semu dan tumpukan utang, menjadi tidak berdaya menghadapi krisis ekonomi. Sampai titik ini pun, pemerintah nampaknya belum juga bangkit kesadarannya, bahwa menyelamatkan sektor modern dengan cara "habis-habisan" (all out dan at all cost) seperti yang terus dilakukan selama ini mengandung konsekuensi yang teramat riskan. Pemerintah masih terobsesi dan selalu disugesti seakan-akan hanya dengan sektor modern itulah bangsa berdaulat ini dapat kembali bangkit dari keterpurukannya.
Di luar semua itu, sesungguhnya terdapat kekuatan yang luar biasa yang justru telah menyelamatkan negeri ini dari kebangkrutannya, yaitu ekonomi rakyat. Di atas kertas, perekonomian bangsa ini seharusnya sudah "gulung tikar" sejak angka-angka statistik ekonomi pada periode krisis (1997-1999) menunjukkan kecenderungan yang terus memburuk. Nyatanya, kondisi "sekarat" itu hanya terjadi pada sektor-sektor yang memang mampu tercatat dan terefleksikan dalam angka-angka statistik itu. Di luar angka-angka itu, yang tidak mampu dicatat oleh sistem statistik yang ada, sesungguhnya masih menyimpan potensi, kekuatan, dan daya tahan yang sangat besar.
Akankah pemerintah masih terus-menerus menutup mata terhadap eksistensi ekonomi rakyat? Atau akan terus-menerus meyakini wacana yang selalu digembar-gemborkan oleh para ekonom Neo Klasik bahwa pertumbuhan yang terjadi saat ini adalah karena sumbangan konsumsi (driven consumption) orang-orang berduit? Kiranya sejarah telah membuktikan, bahwa memuja dan memanjakan sektor modern secara "membabi-buta" hanya akan menghasilkan konklusi akhir yang menyedihkan, yang rasa pahitnya tidak hanya dikecap oleh sekelompok orang, tetapi seluruh komponen bangsa ini akan turut merasakannya.
Bila bangsa ini cukup cerdas untuk menterjemahkan hikmah krisis ekonomi, secara tidak langsung (blessing in disguise) seharusnya peristiwa menyakitkan ini justru dapat menjadi pelajaran yang dipetik hikmahnya. Kesimpulannya, pengabaian (ignoring) eksistensi ekonomi rakyat dan sektor tradisional sudah tiba saatnya untuk segera dihentikan. Percayalah.
 

Hery Nugroho, SE : adalah mahasiswa Program Magister Ekonomika Pembangunan UGM Angkatan XVI, konsentrasi Pembangunan Daerah. Sejak 1992 bekerja sebagai staf Peneliti pada Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (d/h PAU Studi Ekonomi), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.



[+/-] Selengkapnya...

Ilmu Sebagian Dari Aktivitas

Dalam mempelajari filsafat ilmu jika kit melihat membaca bukunya serta secara sepintas saja mungkin itulah adalah suatu hal yang sangat mudah, namun jika kita mendalalami ilmu filsafat itu bukanlah suatu hal yang mudah karena butuh pikiran yang sangat luas. Dimana ilmu itu adalah



bagian dari aktivitas penelitian, metode ilmiah dan pengetahuan sistematis.
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut sistematis.
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu pengetahuan itu dapat disebut ilmu, sebabilmu itu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu dan melalui langkah-langkah yang tertentu pula. Misalnya melalui metode ilmiah dan penelitian.

A.Rumusan Masalah
1.Jelaskan yang dimaksud dengan metode ilmiah !
2.Mengapa ilmu dikatakan sebagai bagian dari aktivitas penelitian, metode ilmiah dan pengetahuan yang sistematis ?

B.Tujuan dan Manfaat
1.Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam tentang ilmu filsafat.
2.Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah kita dapat mengetahui lebih mendalam lagi tentang apa itu filsafat ilmu.




ILMU SEBAGIAN DARI AKTIVITAS PENELITIAN,
METODE ILMIAH DAN PENGETAHUAN SISTEMATIS
A.Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan proses dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Tujuan mempelajari metode ilmiah adalah untuk memungkinkan kita melakukan penelaahan ilmiah secara baik.
Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu pengetahuan dapat disebut ilmu sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Berfikir adalah kegiatan mental yang menghasilkan pengetahuan. Metode-metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran sesuai dengan apa yang diinginkan.
Berfikif deduktif memberikan sifatyang rasional kepada pengetahuan ilmiah dan bersifat konsisten dengan pengetahuan yang telah dikumpulkan sebelumnya. Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika manusia mengamati sesuatu dan kita mempunyqa perhatian tertentu terhadap obyek tersebut.
Hipotesis ialah merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang sedang kita hadapi. Hipotesis berfungsi sebagai penunjuk jalan yang memungkinkan kita untuk mendapatkan jawaban sementara yang membantu kita dalam melakukam penyelidikan. Alur berfikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam beberapa lngkah yang mncerminkan taha-tahap dalam kegiatan ilmiah yaitu sebagai berikut :
1.Perumusan Masalah
2.Penyusunan kerangka berfikir dalam pengajuan hipotesis
3.Perumusan hipotesis
4.Pengujian hipotesis
5.Penarikan kesimpulan
Keseluruhan langkah ini harus ditempuh agar suatu penelaahan dapat disebut ilmiah.

B.Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala prbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya.
Cabang filsafat yang membahas pengetahuan disebut epistomologi. Itilah lain dalam kepustakaan filsafat dari epistomologi adalah ilsafat pengetahuan, gnsiologi, kritik pengetahuan, logika material, teori pengetahuan, kriteriologi.
Epistomologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat-sifat, metode dan validiti pengetahuan.
Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris Science, yang berasal dari bahasa lain Scientia dari bentuk kata kerja Scire yang berarti memplajari, mengetahui.
The Lian Gie membrikan pengertian Ilmu adalah rangkaian aktivitas penelahaan yang berarti penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia itu dalam berbagai seginya. Dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.
Ilmu harus diusahakan denagn aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksankan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu mendatangkan pngarahan yang sistematis.
Penegetahuan ilmiah mempunyai 5 ciri pokok :
1.Empiris. Pengetahuan itu memperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan.
2.Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3.obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4.analisis pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok. Soalnya ke dalam bagian-bagian terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dan bagian-bagian itu.
5.Verivikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.
Metode ilmiah adalah penting bukan saja dalam proses penemuan pengetahuan namun lebih-lebih lagi dalam mengkomunikasikan penemuan ilmiah tersebut dalam masyarakat ilmuan. Maka dapat disimpulkan bahwa ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara konsisten dan kebenarnnya telah diuji secara empiris/nyata.
Menurut Soejarman Soemarjometode-metode ilmiah secara garis besar ada dua macam, yaitu :
1.Metode ilmiah byang bersifat umum antar lain :
a)Metode sintesa yaitu cara penanganan suatu obyek tertentu dengan cara mengabung-ganbungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lain.
b)Metode deduksi yaitu car penanganan terhadap sesuatu obyek tertentu dengan jlan menari kesimpulan-kesimpulan mengenai hal-hal yang bersifat khusus.
c)Metode induksi yaitu cara penanganan terhadap suatu byek tertetu dengan jalan menarik kesimpulan-kesimpulan yang bersifat umum atau lebih umum.
2.Metode penyelidikan ilmiah antara lain :
a)Metode siklus
Ialah suatu cara penanganan suatu obyek ilmiah tertentu yang biasanya bersifat empiris dan penerapannya terjadi di tempt yang tertutup, seperti dalam laboratorium-laboratorium
b)Metode vertical
Metode yang digunakan dalam penyelidikan-penyelidikan yang peda umumnya mempunyai obyek meterialnya hal-hal yang pada dasarnya bersifat kejiwaan yang berupa tingkah laku manusia.

C.Struktur Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan yang diproses menurut metode ilmiah merupakan pengetahuan yang memenuhi syarat-syarat keilmuan, dengan demikian dapat disebut pengetahuan ilmiah atau ilmu.
Dalam menjelaskan pengetahuan ilmiah mempunyai fungsi yaitu secara garis besar terdapat 4 jenis penjelasan yakni :
1.Deduktif yaitu mempunyai cara berfikir deduktif dalam menjelaskan suatu gejala dengan menarik cara berfikir deduktif dalam menjelaskan suatu gejala dengan menarik kesimpulan.
2.Probabilistik yaitu penjelasan yang ditarik secara induktif dari sejumlah kasus yang dengan demikian tidak memberikan kepastian.
3.Penjelasan fungsional yaitu penjelasan yang melakukan sebuah unsure dalam kaitannya dengan system secara keseluruhan yang mempunyai karakteristik kea rah perkembangan tertentu.
Teori keilmuan juga mengenal kategori penyataan yang disebut prinsip. Prinsip dapat diartikan sebagai pernyataan yang berlaku secara umum bagi sekelompok gejala-gejala tertentu, yang mampu menjelaskan kejadian yang terjadi. Misalnya hokum sebab akibat sebuah gejala.

D.Susunan Ilmu Pengetahuan
Langkah-langkah ilmu pengetahuan
Setiap penyelidikan ilmiah selalu diawali dengan langkah-langkah yang sedang berlangsung sebagai berikut :
1.Perumusan masalah
Setiap penyelidikan ilmiah dimulai dengan merumuskan masalah-masalah dalm bentuk pernyataan agar ilmuan mempunyai jalan untuk mengetahui fakta-fakata apa saka yang harus dikumpulkan.
2.Penganmatan dan pengumpulan data/observersi
Penyelidikan ilmiah dalam tahap ini mempunyai corak yang empiris dan induktif dimana seluruh kegiatan diarahkan pada pengumpulan data dengan melalui pengamatan yang cermat.
3.Pengamatan dan klasivikasi data
Dalam tahap ini ditekankan dalam penyusunan fakta-fakta dalam kelompok tertentu, jenis tertentu, kelas tertentu berdasarkan sifat yang sama
4.Perumusan pengetahuan
Dalam tahap ini ilmuan mengadakan analisan dan sintesa secara induktif, dan mengadakan kesimpulan umum.
5.Tahap ramalan
Disini teori yang sudah terbentuk tadi diturunkan hepotesa baru dan dari hipotesa ini.
6.Pengujian kebenaran hipotesa
Dilakukan pengujian hipotesa dan itu artinya menguji kebenaran ramalan-ramalan tadi memlalui obsevasi terhadap fakta yang sebenarnya atau percobaan-percobaan.

E.Susunan Penulisan Ilmiah
Penulisan ilmiah mempunyai 2 aspek yakni gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah serta teknik diatasai dalam menyebutkan sumber dari pengetahuan ilmiah yang dipergunakan dalam penulisan.
Gaya penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sebuah kalimat yang tidak dapat diidentivikasi mana yang merupakan subyek dan mana yang merupakan predikat serta hubungan apa yang terkait antara subyek dan predikat kemungkinan akan merupakan info yang tidak jelas. Penggunaan kata harus digunakan secara tepat, artinya kita harus memilih kata-kata yang sesui dengan pesan yang ingin disampaikan.
Sedangkan yang ke dua adalah Tekhnik Notasi. Tekhnik notasi ialah cara kita mengidetivikasi orang yang membuat pernyataan, mengidentivikasi pernyataan itu apakah disampaikan. Apakah makalah, buku, seminar, dan sebagainya. Dan mengidentivikasi lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta tempat dan waktu itu dilakukan.
Terdapat macam-macam tekhnik notasi ilmiah antara lain :
1.Yaitu catatan kaki (foot note)
Fungsi dari catatan kaki ialah sebagai sumber informasi bagi pernyataan yang dipakai dalam tulisan kita. Selain itu dengan adanyan catatan kaki, lebih memudahkan dalam teknik pengetikan.


2.Menggubakan pernyatan orang lain yang bias berupa kutipan langsung atanu kutipan tidak langsung
kutipan langsung merupakan pernyataan yang kita tuliskan dalam karya ilmiah kit, dalam susunan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun.
Kutipan tidak langsung yaitu mengubah susunan kalimat yang asli mengubah susunan klimat sendiri.

Kesimpulan :
a.Metode ilmiah merupakan proses dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Tujuan mempelajari metode ilmiah adalah untuk memungkinkan kita melakukan penelaahan ilmiah secara baik.
b.Berfikir adalah kegiatan mental yang menghasilkan pengetahuan, dimana metode-metode ilmiah ini berfungsi atau menggunakan ekspresi mengenai cara kerja pikiran.
c.Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu atau segala perbuatan menuasia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya



[+/-] Selengkapnya...