Selasa, Maret 03, 2009

Hubungan Antara Etika Dan Ilmu

A.Latar Belakang

Akhir-akhir ini masalah yang paling menonjol hubungan antara ilmu dan etika. Pandangan para ahli filsuf bahwa ilmu bebas nilai dan objektif yang menyatakan bahwa ilmu merupakan alat untuk mempertahankan keadaan dan cara pikir yang mendorong terhadap kemajuan bangsa manusia
Kemajuan ilmu pengetahuan oleh manusia tidak hanya sampai diperbuat tetapi juga harus mempertimbangkan apa yang



seharusnya diperbuat. Pada dasarnya rumusan konsep etika dalam ilmu pengetahuan ini haruslah sampai kepada rumusan normatif yang berupa pedoman konsep bagaimana putusan tindakan manusia sebagai peneguh ilmu harus dilakukan.1
A.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimanakah hubungan antara etika dan ilmu pengetahuan ?
B.Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui hubungan antara etika dan ilmu pengetahuan.
C.Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara etika dan ilmu pengetahuan.


HUBUNGAN ANTARA ETIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Pada dasarnya manusia memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk tujuan praktis, mereka hanya memfungsikan ilmu pengetahuan dalam arah yang tidak terbatas sehingga dapat dipastikan bahwa manfaat pengetahuan mungkin akan diarahkan untuk hal-hal yang destruktif. Di mana manusia menjatuhkan pilihannya dalam memanfaatkan ilmu pengetahuannya amatlah nihil kebaikan yang diperoleh atau bahkan dapat menyebabkan kehancuran.2
Ilmu pengetahuan dapat dilihat sebagai suatu sistem yang menjalin dan taat dari ungkapan-ungkapan yang bersifat benar tidaknya dapat ditentukan. Kalau demikian apapun yang dilaksanakan oleh sebuah ilmu pengetahuan ialah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang logis, sahih dan penilaian mengenai hal-hal yang memang demikian atau tidak. Jadi bukan tugasnya berbicara mengenai yang seharusnya demikian atau tidak sehingga etika dapat berperan dalam tingkah laku seorang ilmuwan.3
Nilai menyangkut etika moral dan tanggung jawab manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk digunakan kemaslahatan manusia sehingga penerapannya juga punya bias negatif atau destruktif sehingga diperlukan patron nilai dan norma untuk mengendalikan potensi ilmu pengethuan di sinilah etika menjadi ketentuan mutlak, yang akan menjadi well supporting bagi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan derajat hidup serta kesejahteraan dan kebahagiaan manusia.4
Menurut Charis Zubeir dalam bukunya Kajian Filsafat Ilmu; Dimensi Etik dan Astetik Ilmu Pengetahuan Manusia menyebutkan ada dua kelompok yang memandang hubungan ilmu pengetahuan dan etika.
Kelompok pertama memandang bahwa ilmu pengetahuan harus bersifat netral, bebas dari nilai-nilai, dalam hal ini fungsi ilmu pengetahuan selanjutnya terserah pada orang lain untuk mempergunakan tujuan baik atau buruk.
Kelompok kedua berpendapat bahwa kenetralan terhadap nilai hanya terbatas pada kaidah keilmuannya tetapi dalam penggunaannya pemilihan objek penelitiannya, kegiatan keilmuan harus berlandas pada asas penilaian yang baik atau buruk dalam etika.
Persoalan mengenai nilai etika yang menimbulkan dilemma mana yang baik, benar di sinilah etika memainkan peranan penting mengenai apa yang seharusnya atau terkait dengan apa yang baik dan tidak baik serta apa yang salah dan apa yang benar. Sehingga etika menjadi acuan atau panduan bagi ilmu pengetahuan dalam realisasi pengembangannya.5
Kenyataan bahwa ilmu pengetahuan tidak boleh terpengaruh oleh nilai-nilai yang letaknya di luar ilmu pengetahuan, dapat diungkapkan juga rumusan singkat bahwa ilmu pengetahuan seharusnya bebas. Namun demikian jelaslah kiranya kebebasan yang dituntut ilmu pengetahuan sekali-kali tidak sama dengan ketidakterikatan mutlak. Patutlah kita menyelidiki lebih lanjut mengenai kebebasan ini.6
Etika memang tidak dalam kawasan ilmu pengetahuan yang bersifat otonom, tetapi tidak dapat disangkal peranannya dalam perbincangan ilmu pengetahuan. Tanggung jawab etika, merupakan hal yang menyangkut kegiatan maupun penggunaan ilmu pengetahuan. Dalam kaitan hal ini terjadi keharusan itu memperhatikan kodrat manusia, menjaga keseimbangan ekosistem, bertanggung jawab pada kepentingan umum serta kepentingan generasi mendatang. Karena pada dasarnya ilmu pengetahuan adalah untuk mengembangkan eksistensi manusia bukan menghancurkan eksistensi manusia.7
Pada prinsipnya ilmu pengetahuan tidak dapat dan tidak perlu. Kemajuan ilmu pengetahuan dengan demikian, memerlukan visi moral yang tepat. Manusia dengan ilmu pengetahuan akan mampu untuk berbuat apa saja yang diinginkan namun pertimbangan tidak hanya sampai pada apa yang dapat diperbuat dan apa yang seharusnya diperbuat. Pada dasarnya mengupayakan rumusan konsep etika dan ilmu pengetahuan harus sampai kepada rumusan yang normatif yang berupa pedoman pengarahan konkret, bagaimana keputusan tindakan manusia di bidang ilmu pengetahuan harus dilakukan.8
Etika membuktikan kemampuan menyelesaikan masalah konkret tidak sekedar memberikan isyarat dan pedoman umum melainkan langsung melibatkan diri dalam peristiwa aktual dan faktual manusia, sehingga terjadinya hubungan timbal balik dengan apa yang seharusnya terjadi. Etika berdasarkan interaksi antara keadaan etika sendiri dengan masalah-masalah yang membumi.9
Pengembangan ilmu harus berpijak pada proyeksi tentang kemungkinan yang secara etis diterima oleh masyarakat atau individu manusia selaku pengguna atau penerima ilmu harus dapat dipertanggungjawabkan pihak yang mengembangkan ilmu, sehingga dalam proses pengambilan keputusan karena berpijak pada penentu pertimbangan moral dari pengembangan ilmu tersebut.10

A.Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini hubungan antara etika dengan ilmu pengetahuan adalah ilmu pengetahuan yang bersifat tidak terbatas dalam penggunaannya hendaknya selalu berlandaskan pada etika yang berfungsi memberikan pertimbangan mengenai baik atau buruk, benar atau salah dari pemanfaatan ilmu, maka etika menjadi acuan atau panduan bagi ilmu pengetahuan dalam realisasi pengembangannya.

B.Saran
Adapun saran dari kami sebagai pemakalah adalah kiranya mahasiswa dapat menjelaskan hubungan antara etika dengan ilmu pengetahuan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar