Senin, Februari 23, 2009

Sejarah UIN Alauddin Makassar

Sejarah perkembangan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, yang dulu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar melalui beberapa fase yaitu:

1. Fase tahun 1962 s.d 1965

Pada mulanya IAIN Alauddin Makassar yang kini menjadin UIN Alauddin Makassar berstatus Fakultas Cabang dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, atas desakan Rakyat dan Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan serta atas persetujuan Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Menteri Agama Republik Indonesia mengeluarkan....

Keputusan Nomor 75 tanggal 17 Oktober 1962 tentang penegerian Fakultas Syari'ah UMI menjadi Fakultas Syari'ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Cabang Makassar pada tanggal 10 Nopember 1962. Kemudian menyusul penegerian Fakultas Tarbiyah UMI menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Cabang Makassar pada tanggal 11 Nopember 1964 dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 91 tanggal 7 Nopember 1964. Kemudian Menyusul pendirian Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta cabang Makassar tanggal 28 Oktober 1965 dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 77 tanggal 28 Oktober 1965.

2. Fase tahun 1965 s.d 2005

Dengan mempertimbangkan dukungan dan hasrat yang besar dari rakyat dan Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan terhadap pendidikan dan pengajaran agama Islam tingkat Universitas, serta landasan hukum Peraturan Presiden Nomor 27 tahun 1963 yang antara lain menyatakan bahwa dengan sekurang-kurangnya tiga jenis fakultas IAIN dapat digabung menjadi satu institut tersendiri sedang tiga fakultas dimaksud telah ada di Makassar, yakni Fakultas Syari'ah, Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin, maka mulai tanggal 10 Nopember 1965 berstatus mandiri dengan nama Institut Agama Islam Negeri Al-Jami'ah al-Islamiyah al-Hukumiyah di Makassar dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 79 tanggal 28 Oktober 1965.

Penamaan IAIN di Makassar dengan “Alauddin” diambil dari nama raja Kerajaan Gowa yang pertama memuluk Islam dan memiliki latar belakang sejarah pengembangan Islam di masa silam, di samping mengandung harapan peningkatan kejayaan Islam di masa mendatang di Sulawesi Selatan pada khususnya dan Indonesia bahagian Timur pada umumnya. Sultan Alauddin adalah raja Gowa XIV tahun 1593-1639, (kakek/datok) dari Sultan Hasanuddin Raja Gowa XVI, dengan nama lengkap I Mangnga'rangi Daeng Manrabbia Sultan Alauddin, yang setelah wafatnya digelari juga dengan Tumenanga ri Gaukanna (yang mangkat dalam kebesaran kekuasaannya), demikian menurut satu versi, dan menurut versi lainnya gelar setelah wafatnya itu adalah Tumenanga ri Agamana (yang wafat dalam agamanya). Gelar Sultan Alauddin diberikan kepada Raja Gowa XIV ini, karena dialah Raja Gowa yang pertama kali menerima agama Islam sebagai agama kerajaan. Ide pemberian nama “ Alauddin ” kepada IAIN yang berpusat di Makassar tersebut, mula pertama dicetuskan oleh para pendiri IAIN “ Alauddin” , di antaranya adalah Andi Pangeran Daeng Rani, (cucu/turunan) Sultan Alauddin, yang juga mantan Gubernur Sulawesi Selatan, dan Ahmad Makkarausu Amansyah Daeng Ilau, ahli sejarah Makassar.

Pada Fase ini, IAIN (kini UIN) Alauddin yang semula hanya memiliki tiga (3) buah Fakultas, berkembang menjadi lima (5) buah Fakultas ditandai dengan berdirinya Fakuktas Adab berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 148 Tahun 1967 Tanggal 23 Nopember 1967, disusul Fakultas Dakwah dengan Keputusan Menteri Agama RI No.253 Tahun 1971 dimana Fakultas ini berkedudukan di Bulukumba ( 153 km arah selatan kota Makassar), yang selanjutnya dengan Keputusan Presiden RI No.9 Tahun 1987 Fakultas Dakwah dialihkan ke Makassar, kemudian disusul pendirian Program Pascasarjana (PPs) dengan Keputusan Dirjen Binbaga Islam Dep. Agama No. 31/E/1990 tanggal 7 Juni 1990 berstatus kelas jauh dari PPs IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang kemudian dengan Keputusan Menteri Agama RI No. 403 Tahun 1993 PPs IAIN Alauddin Makassar menjadi PPs yang mandiri.

3. Fase Tahun 2005 s.d sekarang

Untuk merespon tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan mendasar atas lahirnya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 tahun 1989 di mana jenjang pendidikan pada Departemen Pendidikan Nasional R.I dan Departemen Agama R.I, telah disamakan kedudukannya khususnya jenjang pendidikan menegah, serta untuk menampung lulusan jenjang pendidikan menengah di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional R.I dan Departemen Agama R.I, diperlukan perubahan status Kelembagaan dari Institut menjadi Universitas, maka atas prakarsa pimpinan IAIN Alauddin periode 2002-2006 dan atas dukungan civitas Akademika dan Senat IAIN Alauddin serta Gubernur Sulawesi Selatan, maka diusulkanlah konversi IAIN Alauddin Makassar menjadi UIN Alauddin Makassar kepada Presiden R.I melalui Menteri Agama R.I dan Menteri Pnedidikan Nasional R.I. Mulai 10 Oktober 2005 Status Kelembagaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar berubah menjadi (UIN) Universitas Islam Negeri Alauddinn Alauddin Makassar berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia No 57 tahun 2005 tanggal 10 Oktober 2005 yang ditandai dengan peresmian penandatanganan prasasti oleh Presiden RI Bapak DR H Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 4 Desember 2005 di Makassar.

Dalam perubahan status kelembagaan dari Institut ke Universitas , UIN Alauddin Makasar mengalami perkembangan dari lima (5) buah Fakutas menjadi 7 (tujuh) buah Fakultas dan 1 (satu) buah Program Pascasarjana (PPs) berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 5 tahun 2006 tanggal 16 Maret 2006, yaitu:

1. Fakuktas Syari'ah dan Hukum
2. Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan
3. Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
4. Fakultas Adab dan Humaniora
5. Fakultas Dakwah dan Komunikasi
6. Fakultas Sains dan Teknologi
7. Fakultas Ilmu Kesehatan.
8. Prgoram Pascasarjana(PPs)

Sumber : "http://www.uin-alauddin.ac.id"

[+/-] Selengkapnya...

Everyday tree deaths have doubled

In past 50 years, apparently healthy forests have started losing trees faster, possibly because of climate change
By Susan Milius
February 14th, 2009; Vol.175 #4 (p. 8)
font_down font_up Text Size
access
Enlargemagnify
TREES THEN AND NOWA 1938 photograph shows ponderosa pines in Arizona's Gus Pearson Natural Area (left). Recent monitoring of trees, such as that done from a gondola over a research plot in the Gifford Pinchot National Forest in Washington state (right), shows that the rate at which trees in U.S. and Canadian forests have been dying has doubled over the past 50 years; that rate is independent of tree deaths from catastrophic events.IMAGE CREDITS: Courtesy of P. van Mantgem; Univ. of Washington

Those trees falling in the forest with no one listening — in the changing climate of the West, they’re falling about twice as fast as they were 50 years ago, says a new study.

These background, or noncatastrophic, mortalities aren’t the result of wildfires or the huge outbreaks of pine beetles. The recent increase in temperature is likely to blame, the researchers suggest.

Records from 76 plots of apparently healthy, old-growth temperate forest in the western United States and Canada show that the small number of routine, noncatastrophic tree deaths in a year has doubled since 1955, reports a team of researchers from eight institutions.

Rates of routine tree deaths in these locations, now one or two percent annually, aren’t keeping up with the tree birth rate, says the study, and...

published in the Jan. 23 Science.

The numbers may sound tiny, but consider how they compound over time, says coauthor Mark E. Harmon of Oregon State University in Corvallis. “A lot of little numbers can add up to a big number.”

If the trend continues, forests could dwindle to sparser spreads of younger, skinnier trees, said Phillip J. van Mantgem, now of the U.S. Geological Survey’s Western Ecological Research Center field station in Arcata, Calif., during a January 21 teleconference. Punier forests might store less carbon than they do now, van Mantgem said. Biologists count on these forests as helpful absorbers of carbon dioxide, but van Mantgem cautions that the new finding “raises the possibility that western forests could become sources of carbon dioxide to the atmosphere, further speeding up the pace of global warming.”

In terms of forests slowing the effects of greenhouse gas output, “we’ve actually had a subsidy from nature,” says Oliver Phillips of the University of Leeds in England. For a variety of reasons, “we shouldn’t expect the biosphere to continue to provide it.”

He welcomes the study as “the first report that I know of at this scale in the temperate zone.” Work he and others have done in the tropics shows a different dynamic there, with the growth of new trees keeping pace with the death of old ones.

Tree data for the study came from various mortality surveys conducted between 1955 and 2007. From the 1970s to 2006, the mean annual temperature of the western United States increased at a rate of about 0.3 to 0.4 degrees Celsius per decade, the researchers say..

Sites in the temperate zone studied stretch from British Columbia to Arizona and include half-hectare spots as well as spreads covering nearly 16 hectares. The studies have monitored the health of 58,736 trees, of which 11,095 died.

The researchers found that mortality has edged upward in a wide range of trees: dwellers at high and low altitudes, shade-tolerant species and shade-hating ones, slim youths and broad-trunked lords of the forest. With such variety, scientists look to some widespread environmental effect.

Recent warming has altered water dynamics in the West, the researchers say. Studies have revealed more precipitation falling as rain rather than snow, along with earlier snow melts and longer droughts. A wide range of forests might be drying out more than they used to, stressing trees more.

Also, warmer temperatures could be boosting populations of diseases and pathogens. Warming has played a role in the massive beetle outbreaks chewing through swaths of forest, so perhaps smaller, everyday infestations are getting more serious too.

Such widespread changes probably didn’t come from air pollution such as ozone, the researchers conclude. Ozone does harm trees, but plots in national parks with relatively clean air showed rising mortality too. That the declines occur over broad swaths of intact park forest likewise makes it unlikely that fragmenting of forests would explain the results, the team argues.

The researchers make “a good case” for climate change as the driver for such broad effects, Andrew Sugden, an editor at Science who previously studied tropical rain forest ecology, said during the teleconference.

This new study “certainly shows how systematic long-term monitoring of forests is essential as a warning system to potentially more dramatic changes,” says Simon Lewis, a researcher at Leeds who has studied tropical forests

[+/-] Selengkapnya...

Global Warming



On Feb. 2, 2007, the United Nations scientific panel studying climate change declared that the evidence of a warming trend is "unequivocal," and that human activity has "very likely" been the driving force in that change over the last 50 years. The last report by the group, the Intergovernmental Panel on Climate Change, in 2001, had found that humanity had "likely" played a role.

The addition of that single word "very" did more than reflect mounting scientific evidence that the release of carbon dioxide and other heat-trapping gases from smokestacks, tailpipes and burning forests has played a central role in raising the average surface temperature of the earth by more than 1 degree Fahrenheit since 1900. It also added new momentum to a debate that now seems centered less over whether humans are warming the planet, but instead over what to do about it. In recent months, business groups have banded together to make unprecedented calls for federal regulation of greenhouse gases. The subject had a red-carpet moment when former Vice President Al Gore's documentary, "An Inconvenient Truth," was awarded an Oscar; and the Supreme Court made its first global warming-related decision, ruling 5 to 4 that the Environmental Protection Agency had not justified its position that it was not authorized to regulate carbon dioxide.

The greenhouse effect has been part of the earth's workings since its earliest days. Gases like carbon dioxide and methane allow sunlight to reach the earth, but prevent some of the resulting heat from radiating back out into space. Without the greenhouse effect, the planet would never have warmed enough to allow life to form. But as ever larger amounts of carbon dioxide have been released along with the development of industrial economies, the atmosphere has grown warmer at an accelerating rate: Since 1970, temperatures have gone up at nearly three times the average for the 20th century.

The latest report from the climate panel predicted that the global climate is likely to rise between 3.5 and 8 degrees Fahrenheit if the carbon dioxide concentration in the atmosphere reaches twice the level of 1750. By 2100, sea levels are likely to rise between 7 to 23 inches, it said, and the changes now underway will continue for centuries to come.

[+/-] Selengkapnya...

hack billing peke Zhider

Ini dia caranya …
Saat kita mulai menyalakan komputer di warnet yang pertama muncul saat windows dimulai adalah login screen client billing yang menutupi seluruh area windows. Fungsi Alt+Tab dan Ctrl+Alt+Del biasanya ikut-ikutan di-disable untuk memaksa kita login melalui program billing itu.
Sebenarnya saat kita menghadapi login screen itu komputer sudah siap dijalankan. Hanya terhalang oleh screen login yang menyebalkan itu. Naah… udah tau apa yang bakal saya jelasin ? Kalo udah tau, brenti aja bacanya. Daripada mati kebosanan )

Yess.. betul sekali. Yang perlu kita lakukan hanyalah menyembunyikan jendela login itu tanpa perlu login. Ada banyak progie buat nyembunyiin window, salah satunya ZHider. Saya hanya akan menjelaskan penggunaan ZHider. Bagi yang menggunakan progie laen silakan baca manualnya, tapi yang perlu diperhatikan adalah progie yang anda gunakan harus bisa show/hide window pake hotkey coz windows kita kan ditutupi sama login screen sialan itu.

Yang harus disiapkan:

1. Program ZHider. Cari sendiri pake om google. Ukurannya kecil kok, ga sampe setengah isi disket.
Aku nemunya pas smp tapi baru sekarang kepake ^^
2. Muka bego
3. Mental yang kuat

Langkah-langkahnya:

01. Masuk warnet dan pasang muka bego biar ga dicurigai operator
02. Pastikan selain box/bilik yang kita tempati masih ada box lain yang kosong. Biar ga dicurigai juga sih.
03. Usahakan cari tempat yang jauh dari op, supaya ga ketahuan box kamu kosong apa nggak.
04. Nyalakan kompi dihadapan anda bila masih dalam keadaan mati.
05. Saat masuk login screen, login aja seperti biasa.
06. Jalankan ZHider yang sudah disiapkan di disket/flashdisk. Kalo belom ada, cari aja pake google.
07. Setelah ZHider dijalankan langsung aja logout.
08. Naah, di login screen ini kita mulai aksi mendebarkan kita. Tekan Ctrl+Alt+Z.. Jreeeng, login screen telah menghilang !!!
09. Browsinglah sepuasnya, tapi tetap pastikan ada box lain yang kosong. Kan aneh kalau ada yang masuk warnet, dia lihat udah penuh. Padahal di billing server kelihatan masih ada yang belum login.
10. Kalo sudah puass tekan Ctrl+Alt+x untuk memunculkan kembali login screen yang menghilang entah kemana:)
11. Login seperti biasa dan browsing beberapa menit sampai penunjuk tarif sampai ke angka yang kita kehendaki. Ini supaya ga dicurigai.
12. Logout. SIapkan muka bego, lalu bayar tarif.

Cara ini lebih mudah dilalukan bila si operator ga terlalu kenal sama kamu. Apalagi bila si op sering keluyuran.

Ini beberapa hotkey ZHider yang bisa digunakan, untuk hotkey lainnya silakan baca file readme yang disertakan bersama zhider

CTRL+ALT+Z Menyembunyikan jendela aktif
CTRL+ALT+X Menampilkan kembali semua jendela yang disembunyikan
CTRL+ALT+L Menampilkan dialog zhider
CTRL+ALT+M Menampilkan kembali semua jendela yang disembunyikan, dan juga menutup zhider.

Kalo cara di atas ga bisa dilakuin, hentikanlah usahamu. Sesungguhnya perbuatan jahatmu tidak diridhai Tuhan )
Kalo ketahuan langsung pertebal “muka bego”-mu. Misalnya bilang “Eh, kok jadi gini ya? Kemaren ga gini kok.” Ato kata-kata lain, tergantung kreatifitas anda

[+/-] Selengkapnya...